Keindahan lokawisata Jogja sudah Tidak diragukan lagi, karena Jogja juga memang terkenal dengan banyaknya tempat pariwisata yang dari waktu ke waktu terus bermunculan tempat-tempat baru untuk menenangkan pikiran dari hiruk pikuk kota serta masalah keseharian. Banyak sekali tempat wisata yang dapat kita temukan di Jogja dan sekitarnya dan juga yang tersebar di provinsi Yogyakarta lainnya, sebut saja Sleman, Bantul, Gunung Kidul dan beberapa kabupaten lainnya.
Sleman memiliki slogan pariwisata ” Amazing Sleman” adalah Kabupaten yang berada di ujung utara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan beragam objek wisata menarik, salah satunya adalah lereng gunung merapi. Gunung Merapi hingga saat ini masih aktif dan juga memiliki pengaruh besar terhadap kondisi geografis di wilayah ini. Wilayah ini didominasi pegunungan di sebelah utara, sehingga memiliki kondisi alam yang berpotensi untuk dikembangkan.
Oleh karena itu banyak bermunculan objek wisata baru yang mulai dikenal melalui Instagram seperti Stonehenge Cangkringan, Merapi Park, Bukit Teletubbies dan The LastWorld CastleJogja. Selain gunung merapi, Sleman juga memiliki Candi Prambanan yang menjadi salah satu ikon wisata di Sleman, bahkan destinasi ini pun sudah cukup populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Objek wisata tersebut memang cukup diandalkan di Sleman, tetapi masih ada destinasi baru yang dapat menarik perhatian wisatawan untuk mengenal lebih dekat objek wisata tersebut. Berikut ini adalah tempat wisata Sleman yang mulai dipadati oleh wisatawan.

Daftar Isi :
Bunker Kaliadem
Bunker Kaliadem merupakan salah satu tempat wisata di Sleman Yogyakartayang memiliki keindahan dan juga sering dijadikan tempat ngadem. Bunker Kaliadem merupakan saksi bisu bencana Gunung Merapi beberapa tahun silam,di mana ditemukan beberapa korban yang terkena efek ganasnya wedhus gembel Merapi. Dulu wilayah kali adem sering dipakai untuk camping, karena memiliki angin khas pegunungan yang sangat sejuk, serta pemandangannya yang mampu menarik perhatian wisatawan yang datang.
Meskipun Kaliadem kini luluh lantak dan hanya menyisakan puing-puing sisa dari keganasan letusan Gunung Merapi, pesona Merapi tetap menjadi daya tarik para wisatawan yang mampu di andalkan. Segala sesuatu bencana pasti memiliki hikmah, termasuk di wilayah Kaliadem. Termasuk bunker Kaliadem yang pernah hancur menyisakan puing-puing, kini telah dimanfaatkan para warga sekitar untuk lava tour Merapi yang mampu menarik minat wisatawan asing yang ingin tahu lebih jauh tentang Bunker Kaliadem pasca bencana.
Banyak informasi yang anda dapatkan mengenaigunung Merapi ini,di mana anda dapat melihat keindahan puncak gunung merapi dari jarak 2 Km saja. Objek wisata ini sangat cocok untuk dikunjungi saat mengisi liburan, karena kini telah dikelola dan dikembangkan hingga memiliki Spot foto yang sangat instagramable. Tiap Spot foto yang ada disana mengingatkan setiap bencana Merapi yang telah merenggut nyawa para relawan di dalam bunker.

Stonehange Cangkringan
Bagi anda yang lebih menyukai untuk mengunjungi tempat wisata bersejarah,maka anda harus mencoba untuk berkunjung ke Stonehenge Cangkringan. Objek wisata Stonehenge Cangkringan sudah cukup tenar melalui media sosial, yang memang media sosial sangat membantu untuk memperkenalkan sebuah objek wisata baru. Objek wisata ini memiliki Spot foto yang cocok sebagai latar untuk berfoto selain memiliki wisata edukasi.
Stonehenge Cangkringan merupakan tempat wisata purbakala, anda tidak akan hanya melihat patung manusia purba di zaman prasejarah tetapi juga untuk dijadikan latar berfoto juga cukup menarik. Konon Stonehenge ini adalah bebatuan erupsi dari Gunung Merapi tahun 2010 silam. Wisata Stonehenge Cangkringan ini sangat mirip dengan bangunan di luar negeri, yang dijadikan daya tarik khususnya bagi para pemburu latar menarik untuk mengabadikan gambar dan membagikannya di media sosial.

The Lost World Castle
Anda ingin mencari destinasi wisata yang unik, maka cobalah datang ke Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki wisata yang baru dibuka di awal tahun 2017. Awalnya objek wisata ini dijuluki Benteng Takeshi, ada juga yang menyebutnya Tembok Besar Cina Cangkringan,tetapi akhirnya objek wisata ini diberi nama The Lost World Castle Kaliurang.
The Lost World Castle ini masih terbilang baru, tetapi keunikannya mampu membuat objek wisata ini langsung populer dan dipadati oleh wisatawan. Pengelola membangun kastil ini dengan tujuan untuk menyampaikan pesan edukasi tentang erupsi besar Gunung Merapi di beberapa tahun silam. Erupsi Dahsyat tersebut mampu membumihanguskan desa-desa di sekitarnya Merapi, termasuk Desa Kepuharjo pun rata dengan tanah.
Objek wisata ini belum sepenuhnya selesai dibangun, pembangunan yang belum rampung ini diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama, karena memiliki bangunan yang cukup besaryaitu di atas lahan seluas 1,3 hektar. Terdapat beberapa tempat yang menyajikan erupsi Merapi, serta bahan-bahan bangunan juga menggunakan batu-batuan hasil erupsi gunung Merapi.

Tempat ini belum sepenuhnya rampung tetapi sudah cukup dikenal di kalangan wisatawan,terutama bagi mereka yang suka berfoto. Sungguh sebuah latar yang sangat unik,karena berpose di kastil bernuansa kuno yang mirip nuansa Eropa zaman dulu dengan latar belakang keindahan gunung Merapi. Selain menikmati objek wisata The Lost World Castle Kaliurang, anda juga dapat menyaksikan gagahnya Gunung Merapi berdiri dengan jelas jika cuaca sedang cerah atau tidak berkabut.
Sebaiknya anda berkunjung di saat pagi atau sore hari, karena cuacanya sejuk dengan udara yang segar. Selain itu anda juga dapat menyaksikan pemandangan kota Jogjakarta dariketinggian,ditemani indahnya sunset di ufuk barat yang menyajikan pesona luar biasa di senja hari.

Batu Alien Jogja
Batu alien Jogja adalah salah satu wisata yang saat ini sedang populer. Batu alien memang sebuah nama yang mengagetkan karena menggunakan nama alien yang merupakanmakhluk yang berasal dari planet luar. Tidak seperti namanya, Batu Alien adalah hanya sebuah nama yang diberikan oleh warga setempat agar menarik perhatian para wisatawan untuk datang ke tempat ini. Situs batu alam Jogja ini berisikan sebuah batu yang menjadi saksi bisu dari ganasnya erupsi gunung Merapi di tahun 2010 silam, yang telah memakan banyak korban dan salah satunya adalah Mbah Maridjan sebagai juru kunci dari gunung teraktif di Indonesia tersebut.
Asal muasal tempat ini disebut sebagai batu alien karena,batu ini memiliki bentuk yang sangat mirip wajah manusia, untuk bisa mengamatinya lebih jelas Anda harus memfotonya terlebih dahulu. Jadi penamaan batu alien hanyalah sebutan yang diberikan oleh warga sekitar, dimana sebelumnya batu tersebut adalah batu alihan yang terlempar sejauh 7 km dari puncak gunung Merapi hingga ke Kampung Jambu.
Daya tarik selain batu tersebut adalah anda dapat menyaksikan eksotisnya pemandangan alam sekitarnya, dan tempat ini cocok bagi Anda yang hobi fotografi karena sangat menarik untuk dijadikan Spot foto dalam pengambilan gambar. Sisa-sisa gurun pasir akibat dari erupsi gunung merapi masih nampak, di mana sebagian besarnya sudah nampak hijau karena di tumbuhi oleh tanaman hijau yangmembuat lingkungan semakin asri.

Bukit Klangon
Bukit Klangon merupakan objek wisata dengan kawasan tertinggi di Sleman yang oleh warga sekitar lebih dikenal dengan nama Bukit Indah Glagaharjo. Keindahan Bukit Klangon Merapi tercipta karena background dari gardu pandang yang berupa gunung Merapi. Lokasi Bukit Klangon terletak di Lereng Merapi, sehingga Anda akan melihat dengan jelas gagah serta besarnya gunung merapi ini.
Sebenarnya tempat wisata baru ini memiliki nama Wisata Alam Bukit Glagaharjo, tetapi Bukit Klangon lebih dipilih oleh para pengguna media sosial. Ketinggian dari gardu pandang Bukit Klangon Glagaharjo ini sekitar 5 meter dan cukup kokoh, sehingga anda dapat mengabadikan gambar dengan latar Gunung Merapi. Sebelumnya Bukit Klangon dikenal sebagai tempatnya pecinta Downhill, karena dulu wilayah ini dikembangkan sebagai lintasan sirkuit bagi pecinta sepeda gunung. Oleh karena itu, Bukit Klangon sering menyelenggarakan even kejuaraan sepeda tingkat regional maupun nasional.
Jogja memang dipenuhi dengan tempat-tempat wisata yang cukup menarik, seperti wisata dekat stasiun Jogjakarta yang letaknya cukup strategis, di mana stasiun Tugu adalah pintu gerbang para wisatawan untuk masuk menjelajahi dan mengenali isi kota Jogjakarta. Saat anda mulai menginjakkan kaki di Yogyakarta, maka banyak tempat-tempat yang patut Anda kunjungi mulai dari pusat perbelanjaan hingga wisata kuliner akan dengan mudah anda jumpai yang letaknya tak jauh dari Stasiun Tugu.
Tak hanya di situ saja, karena ada juga jalan yang sangat legendaris di Yogyakarta yaitu Jalan Malioboro yang dipenuhi dengan para pedagang pernak-pernik khas Jogjakarta. Jadi dalam satu kali berjalan, anda sudah dapat mengelilingi beberapa tempat wisata yang ada di Jogjakarta. Berikut ini adalah tempat wisata terdekat dengan stasiun Tugu Yogyakarta yang bisa anda langsung nikmati saat pertama kali kaki Anda melangkahkan untuk menghilangkan kepenatan.

Jalan Malioboro
Siapa yang tidak mengenal Jalan Malioboro, sebuah tempat yang sangat populer dan legendaris di Yogyakarta. Malioboro adalah sebuah tempat dimana selalu dipadati oleh pengunjung dengan berbagai aktivitas, mulai dari wisata belanja hingga wisata kuliner menjadi satu di tempat ini. Bahkan bisa dibilang Malioboro tidak pernah tidur, karena selalu ada saja kegiatan dari pagi hingga ke pagi lagi.
Jalan Malioboro memiliki panjang jalan 2,5 km yang terbentang dari Tugu Jogjakarta hingga ke kantor pos Jogjakarta. Jalan Malioboro ini terletak tak jauh dari Keraton yang juga disebut sebagai salah satu titik imajiner yang menghubungkan antara Tugu Jogja, keraton Jogja dan gunung merapi. Dulu Jalan Malioboro hanyalah sebuah jalan sepi yang ditumbuhi oleh pepohonan asam di tepi jalan raya, dan merupakan akses jalan hanya ketika menuju ke Keraton, benteng Vredeburg ataupun ke Pasar Beringharjo.

Malioboro memiliki dua versi nama yang berbeda, versi pertama mengatakan bahwa nama Malioboro berasal dari bahasa Sansekerta yang bermakna karangan bunga, hal tersebut dikarenakan dulu pada setiap acara hajatan Keraton jalan Malioboro selalu dipenuhi karangan bunga. Sedangkan versi kedua nama Malioboro berasal dari nama seorang bangsawan Inggris bernama Marlborough yang pada tahun 1881 hingga 1816 menetap di Jogjakarta.
Awalnya jalan Malioboro memiliki jalan dua arah, tetapi karena kepadatan lalu lintas membuat pemerintah kota Yogyakarta mengubahnya menjadi satu jalur yang mengarah ke selatan. Anda juga akan menemukan hotel tertua dan terbesar di Yogyakarta yaitu Hotel Garuda. Hotel Garuda merupakan hotel berbintang 5 yang letaknya di ujung utara Jalan Malioboro.
Menurut cerita darimasyarakat, jalan Malioboro telah mengalami banyak perubahan, dulu Malioboro merupakan tempat yang sangat cantik dan nyamankarena banyak ditumbuhi pohon-pohon seperti Ringin di sekitar Jalan Malioboro. Dari masa kemasa Malioboro mengalami banyak perubahan, yang dulu awut awutankarena dipenuhi pedagang kaki lima dan parkiran motor di sepanjang jalan Malioboro yang pada saat itu belum dapat perhatian oleh pemerintah daerah kota Jogjakarta.
Tetapi ini setelah Pemerintah Daerah Kota Jogjakarta turun tangan, Malioboro terlihat sangat rapi dan nyaman setelah di fungsikan pedestrian di mana wisatawan dapat berjalan dan beraktivitas di sepanjang jalan Malioboro. Di area pedestrian sangat terlihat mewah, karena dihiasi marmer dan juga tanaman hijau di sepanjang pinggir Jalan Malioboro. Kawasan ini pun disusun sedemikian rupa sebagai kawasan wisata, didukung dengan tersedianya banyak ditemukandudukandi sepanjang jalan.

Biasanya pada malam hari tempat duduk di Jalan Malioboro ini akan dipenuhi oleh para pengunjung sembari melihat suasana Malioboro dengan ciri khas yang sangat kental dengan kota Jogjakarta, apalagi desain lampu jalan yang sangat khas Jawa dengan cahaya kuning yang menimbulkan kesan romantis. Jika anda ingin membeli oleh-oleh, maka anda dapat menemukan banyak sekali penjajacenderamata di sepanjang Jalan Malioboro,tetapi jika ingin membeli barang yang berkualitas maka juga tersedia toko-toko yang juga ada di sepanjang Jalan Malioboro.
Di Jalan Margo Utomo dan Margomulyo pun anda tidak akan merasa bosan karena anda dapat menjumpai seniman-seniman yang unjuk gigi mempertontonkan kebisaanyang mereka miliki seperti instalasi patung. Ada juga musisi jalanan yang akan melantunkan lagu sambil memainkan angklung, gitar, dan gendang yang dengan senang hati akan menghibur anda. Kini kawasan Malioboro telah berubah menjadi pusat kawasan wisata di kota Jogjakarta yang sebelumnya dulu adalah pusat perdagangan. Oleh karena itu,kini Malioboro semakin dikembangkan menjadi lebih cantik agar wisatawan yang berkunjung akan memberikan kesan yang tidak terlupakan sepanjang waktu.

Museum Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg adalah salah satu museum peninggalan dari zaman Belanda yang cukup populer di Jogja, karena museum ini memiliki sejarah yang cukup panjang yang hingga saat ini masih bertahan. Barang-barang museum Benteng Vredeburg ada berbagai macam karya seni berbagai patung, dan juga senjata peninggalan Belanda.
Museum Benteng Vredeburg didirikan di tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, karena diminta oleh pihak Belanda melalui Gubernur dari direktur pantai utara Jawa yang dipimpin oleh kepemimpinan Nikolas Harting. Dengan tujuan untuk menjaga keamanan Keraton dan sekitarnya, tetapi ternyata tujuan itu di putar balikkan yaitu untuk memudahkan dan mengontrol perkembangan yang terjadi di dalam Keraton.
Awalnya museum Benteng Vredeburg dibangun masih sangat sederhana, hanya berupa bangunan tembok yang terbuat dari tanah serta diperkuat dengan tiang penjaga yang terbuat dari pohon kelapa dan aren.
Pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan sebuah buku tentang koleksi yang dimiliki oleh museum Benteng Vredeburg yang sangat diunggulkan antara lain adalah, Diorama pelantikan Sudirman sebagai Panglima Besar TNI yang memperlihatkan situasi pantai saat dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Soekarno di Gedung Agung Yogyakarta Indonesia Mini drama kongres Budi Utomo yang berlatar tempat di kweekschool Jogjakarta yang kini menjadi SMA 11 di Jalan A M Sangaji.

Dan tahun 1908 organisasi Budi Utomo Mengadakan kongres di tempat ini. Mesin ketik soerjopranoto yaitu pemimpin aksi mogok kerja buruh pabrik gula di Jogjakarta yang digunakan untuk menulis ujaran semangat pemogokan tersebut.
Kendil yang pernah digunakan oleh Sudirman ketika tinggal di rumah Ibu Murti Mertoprawiro.
Dokumen Sutomo yang berisi tentang daftar alamat kantor kementrian saat di Jakarta masih menjadi ibukota Republik Indonesia.
Bangku militer Academy yang dulu dipakai oleh para siswa MA atau Militer Academy di tahun 1945-1950 dan kini gedung ini menjadi SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

Taman Sari Jogja
Tamansari adalah sebuah lokasi yang memiliki banyak sekali peninggalan sejarah masa lampau yang kerap dimanfaatkan sebagai tempat wisata edukasi. Jogjakarta adalah salah satu pusat perkembangan budaya Jawa di daerah Pasifik,sehingga penjajahan dimulai di abad ke-3 hingga awal abad 20. Dengan perjalanan panjang sejarah itulah Jogja memiliki banyak sekali peninggalan bersejarah seperti museum,istana,alun-alun dan lain-lain.
Taman Sari Yogyakarta adalah salah satu bangunan yang dimiliki Kesultanan Yogyakarta yang fungsinya sebagai destinasi wisata. Tetapi meskipun kini telah difungsikan sebagai tempat wisata, Tamansari juga masih digunakan sebagai tempat ritual oleh keluarga raja pada waktu-waktu tertentu. Bangunan Taman Sari memiliki bentuk bangunan Jawa yang menjadi daya tarik,meskipun Tamansari tidak dalam kondisi utuh tetapi masih tetap berfungsi sebagai taman Kesultanan Yogyakarta dan tetap memancarkan aura keindahan dari bangunan-bangunan tersebut.
Perbedaan gaya arsitektur tersebut membuat pengunjung menikmatipemandanganyang sangat berbeda dibandingkan dengan istana Keraton. Pada zaman dulu Taman Sari tak hanya sebagai taman rekreasi,tetapi juga dijadikan sebagai benteng pertahanan yang dibuktikan dari tembok mesjidyang memiliki ketebalan hingga 125 cm.

Tugu Jogja
Sebuah pepatah yang cukup populer mengatakan bahwa,jika mengunjungi Jogja tidak akan terasa lengkap tanpa mengunjungi Tugu Jogja, dan nampaknya pepatah itu memang dapat dirasakan karena pada malam hari tiba para wisatawan banyak berkumpul dari luar daerah untuk menyempatkan diri mengunjungi Tugu Jogja yang letaknya berada di pusat Jogja.
Tugu Jogja memiliki ukuran yang tidak sebesar Monas, tetapimerupakan Monumen Central di Jogjakarta. Tugu Jogja memiliki bentuk yang cukup sederhana dan melambangkan tugu yang benar-benar memiliki ciri khas Jogja, arsitekturnya sangat sesuai dengan budaya Jawa yang kental akan seni. Dibalik Tugu ini menyimpan cerita bersejarah yang cukup menarik, di mana Tugu Jogja dulunya berbentuk tidak seperti yang ada saat ini.
Sebelumnya Tugu Jogja memiliki ketinggian sekitar 25 M dengan puncaknya yang berbentuk bulat,dan Monumen ini pun yang disebut denganGulung Giling dengan bentuk tiang silinder dengan puncak yang bulat. Letak Jogja yang berada di tepi Samudra Hindia menyebabkan sering mengalami gempa bumi, dan hal itu membuat Tugu Jogja roboh karena tidak dapat menahan getaran gempa yang cukup kencang di Yogyakarta, tepatnya pada tanggal 10 Juni 1867.

Karena tugu yang telah hancur maka dengan diprakarsai oleh pemerintah Hindia Belanda dan Keraton Yogyakarta, Tugu ini mulai direnovasi kembali di tahun 1889 dengan bentuk yang berbeda yaitu seperti yang nampak pada saat ini. Tugu Jogja di malam hari selalu dipadati oleh para wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan sekitar, karena mereka menyadari bahwa sangat menyenangkan menghabiskan malam di Tugu Jogja ini.
Kini kawasan sekitar Tugu Jogja telah tertata dengan rapi dengan tambahan monumen baru sebelah tenggara sebagai pelengkap kawasan Tugu Yogyakarta. Munculnya monumen seolah menegaskan Tugu sebagai filosofi garis lurus imajiner antara Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta dan pantai laut selatan. Bantul juga memiliki beberapa objek wisata yang cukup menarik perhatian wisatawan, terutama bagi mereka yang ingin menambah koleksinya di Instagram pribadi mereka.
Bantul memang sebuah kota di Jogjakarta yang identik dengan wisata pantai dan kerajinan kulitnya ini juga memiliki beberapa destinasi wisata yang cukup instagrammable, sebagai contoh wisata kekinian adalah perbukitan hingga taman taman bunga yang cantik yang mampu mempercantik hasil jepretan kamera Anda. Jika anda mencari objek wisata yang dapat dijangkau hanya dalam waktu 1 hari maka, berikut ini adalah salah satu tempat wisata di Bantul Yogyakarta yang memang terkenal dengan wisatanya.

Gumuk pasir Parangkusumo
Gumuk pasir Parangkusumo adalah sebuah gundukan pasiryang terletak di dekat pantai dan terbentuk secara alami dalam waktu yang cukup lama. Yang membuat istimewa adalah objek wisata seperti inihanya terdapat dua di dunia yaitu di Meksiko dan di Pantai Parangkusumo Bantul Jogjakarta.
Gumuk pasir Parangkusumo ini merupakan fenomena alam yang cukup langka yang kini menjadi destinasi wisata, karena saat anda berkunjung ke gumuk pasir Parangkusumo ini anda akan merasa seperti berada di padang pasir yang sangat luas di mana hanya terdapat di belahan bumi timur tengah. Keberadaan gumuk pasir Parangkusumo erat kaitannya dengan adanya gunung Merapi di sebelah utara Kota Jogjakarta, sedangkan gumukpasir Parangkusumo berada di daerah selatan Kota Jogjakarta.
Ternyata akibatnya karena zaman dahulu Gunung Merapi meletus dengan kekuatan yang membuat pasir ataupun debu itu tersebar di seluruh pelosok Yogyakarta. Karena Gunung Merapi berada di sebelah utara dengan keadaan tanah yang lebih tinggi, muatan vulkanik tersebut terbawa oleh hujan dan aliran sungai dan berhenti di Pantai Selatan.

Setelah sampai di Pantai Selatan pasir vulkanik beradu dengan ombak Pantai Selatan sehingga menghasilkan partikel partikel yangakhirnya terbawa angin menuju ke daerah sekarang gemuk pasir Parangkusumo berada. Kejadian fenomena alam tersebut memakan waktu cukup lama yang bahkan hingga saat ini.
Pemandangan yang tersaji di gumuk pasir Parangkusumo sangat menakjubkan, tak hanya pemandangan keren pasir saja yang dapat anda nikmati karena gumuk pasir Parangkusumo ini terletak di antara pantai Parangtritis yang merupakan icon pantai Jogjakarta dan Pantai Parangkusumo serta Pantai Depok yang memiliki keistimewaan dengan olahan seafood nya yang dapat menggugah selera anda.
Selain itu, Anda juga akan menemukan wisata lain di Bantul lainnya seperti Persawahan Sukorame di Dlingo, Hutan Pinus Pengger di Dlingo, Amazonya Bantul, Bukit Panguk Kediwung Dlingo, Pintu Langit Dharomo, Taman Tempuran Cikal Piyungan, adalah contoh beberapa objek wisata Bantul yang letaknya cukup berdekatan dimana Anda dapat memanfaatkan waktu satu hari untuk dapat menikmati wisata tersebut. Terutama bagi Anda yang tidak memiliki waktu banyak untuk dapat menikmati liburan.