Cukup Hanya Di Malioboro, Anda Sudah Dapat Mengunjungi Beberapa Tempat Wisata Menarik

Jogjakarta adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang masih kental dengan budayanya hingga saat ini. Di Jogja, anda dapat merasakan nuansa budaya Jawa yang membuat daya tarik Jogja ini selalu dipadati oleh para wisatawan. Bahkan di antara wisatawan tersebut ke Jogja bukan untuk yang pertama kalinya, tetapi sudah untuk kesekian kalinya. Hal ini membuktikan bahwa Jogjakarta memiliki kesan tersendiri di hati pengunjungnya.

Salah satu kawasan wisata Jogja yang selalu dipadati oleh pengunjung adalah kawasan Malioboro. Malioboro memang menjadi magnet wisatawan, karena suasananya sangat nyaman untuk ditelusuri. Selain Malioboro anda juga dapat mengunjungi tempat-tempat yang letaknya tak jauh dari Malioboro. Anda dapat mengunjungi tempat tersebut menggunakan becak, delman atau hanya berjalan kaki, berikut ini adalah tempat wisata di Jogja dekat Malioboro,

Tugu Jogja

Tugu Jogja adalah sebuah tugu yang berada di tengah jalan di sekitaran Malioboro, tugu ini pun memiliki potensi sejarah karena menjadi saksi perjuangan rakyat Jogja pada masa penjajahan Belanda. Tugu Jogja ini terletak di tengah jalan raya, tetapi meskipun begitu banyak wisatawan yang datang mengunjunginya walaupun hanya sekedar untuk berfoto. Tugu yang selalu dikunjungi oleh wisatawan baik pada siang hari atau malam hari ini, menyimpan sejarah panjang Jogjakarta yang hingga kini menjadi ikon kota Jogjakarta.

Awalnya Tugu Jogja dibangun berbentuk tiang silinder yang pada bagian atasnya mengerucut, di bagian dasarnya terdapat pagar yang melingkar dan pada bagian puncaknya berbentuk bulat. Ketinggian Tugu awalnya berkisar 25 m. Pada tanggal 10 Juni 1867 yogyakarta diguncang oleh gempa yang mengakibatkan bangunan Tugu runtuh. Dan keadaan bener-bener berubah di tahun 1889, saat pemerintahan Belanda merenovasi bangunan Tugu. Tugu dibuat berbentuk persegi panjang, pada setiap sisi dibuat semacam prasasti yang mencantumkan siapa saja  yang terlibat dalam renovasi itu. Dan pada bagian Puncak Tugu tak lagi berbentuk bulat, tetapi berbentuk kerucut dan runcing. Ketinggian pun berubah menjadi lebih rendah yaitu 15 m atau 10 m lebih rendah dari bangunan awalnya. Dan Sejak saat itu, bangunan Tugu ini disebut juga The White Paal atau Tugu Pal Putih.

Sebenarnya merupakan taktik Belanda saat merombak bangunan Tugu tersebut, agar memecahkan antara cara rakyat dengan raja, tetapi hal tersebut tidak berhasil karena rakyat dan raja tetap berjuang mempertahankan Yogyakarta secara bersama sama.

Beberapa aktivitas yang dapat anda lakukan di Tugu Jogja adalah  berfito bersama Tugu Jogja, atau Anda dapat duduk, karena telah  disediakan fasilitas bangku yang menghadap ke Tugu, dimana anda dapat mengenang makna filosofis dari berdirinya Tugu Jogja. Anda juga dapat menikmati suasana pagi hari di di tempat ini, yaitu jam 05.00 hingga pukul 06.00 pagi, karena pada saat pada jam tersebut udara masih terasa segar dan belum banyak kendaraan bermotor yang hilir mudik di tempat ini.

Icon Tugu Jogja ini sangat lekat dengan kota Jogjakarta, tak sedikit mahasiswa perantau  yang saat lulus dari kuliah  langsung memeluk dan bahkan mencium Tugu Jogja. Bisa dibilang, ritual ini sebagai tanda ungkapan rasa sayang dan bangga kepada kota Yogyakarta yang tak lama lagi akan ditinggalkan.

Stasiun Tugu

Jika bepergian ke Jogja menggunakan kendaraan kereta api maka anda dapat berhenti dan turun di Stasiun Besar Tugu Jogjakarta atau sering disebut dengan Stasiun Tugu. Stasiun Tugu merupakan pintu gerbang keluar masuknya wisatawan yang berkunjung untuk menghabiskan waktu liburnya di kota Jogja.

Saat anda berada di Stasiun Tugu, maka anda akan seolah dibawa ke masa lampau di zaman kolonial Belanda, hal itu dikarenakan bangunan stasiun ini adalah Bangunan peninggalan Belanda. Stasiun Tugu juga salah satu saksi bisu sejarah bangsa Indonesia, detail bangunan eksterior hingga interior stasiun melambangkan jejak-jejak dari penjajahan kolonial Belanda.

Stasiun Tugu terletak di tengah kota dan diantara tempat-tempat bersejarah yaitu Tugu Jogja, kawasan Malioboro serta Keraton Jogjakarta. Stasiun Tugu sangat mudah dijangkau, dan dari tempat ini pula Anda dapat menuju ke lokasi wisata yang anda inginkan.

Stasiun Tugu memiliki sejarah yaitu, Stasiun Tugu adalah hasil dari pembangunan sistem transportasi kereta api oleh pemerintahan Hindia Belanda yang bertujuan sebagai transportasi penumpang dan hasil bumi dari perkebunan jawa, sulawesi dan juga Kalimantan. Pada 17 Juni 1864 gubernur jenderal Mr. L.A.J.W Baron Sloet Van Beele sebagai peletak batu pertama saat pembangunan rel kereta api pertama di Pulau Jawa. Kemudian  jalur tersebut dikelola oleh Nederlandsch – Indische Spoorweg Maatschappij perusahaan Perkeretaapian milik Hindia Belanda. Kemudian jalur tersebut beroperasi di mulai pada tanggal 10 Agustus 1967 dengan jalur Semarang, Tanggung dan Surakarta.

Dari waktu ke waktu perkembangan jalur terus dikebut dan diteruskan sepanjang 166 km ke kota Jogja dan Stasiun Lempuyangan Jogjakarta adalah Stasiun pertama yang dibangun dan beroperasi 2 Maret 1872 untuk jalur Semarang Jogja. Sedangkan Stasiun Tugu mulai beroperasi tanggal 2 Mei 1887.

Jalan Malioboro

Malioboro adalah kawasan perbelanjaan yang sangat melegenda dan menjadi unggulan kota Yogyakarta. Dinamakan Malioboro,  pada awalnya berasal dari nama seorang anggota kolonial Inggris di tahun 1811 – 1816 Masehi saat menduduki Jogja yang bernama Marlborough.

Kolonial Hindia Belanda membangun Malioboro di pusat kota Jogjakarta di abad ke-9 sebagai pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Bisa dikatakan pemerintah Belanda bertujuan untuk menandingi kekuasaan Keraton dengan kemegahan istananya yang cukup mendominasi di kawasan tersebut. Dan tak hanya Jalan Malioboro, untuk mewujudkan keinginannya maka Belanda pun mendirikan,

Benteng Vredeburg

Istana Kepresidenan kolonial

pasar Beringharjo, hotel Garuda

kawasan pertokoan Malioboro

Dan bangunan-bangunan bersejarah tersebut adalah sebagai saksi bisu perjalanan kota Jogjakarta dari waktu ke waktu.

Di Malioboro terdapat berbagai macam aktivitas belanja dalam bentuk tradisional hingga aktivitas belanja modern. Di Malioboro kita dapat melakukan proses belanja dengan tawar-menawar, terutama untuk jenis barang-barang dan cenderamata yang banyak dijajakan oleh pedagang kaki lima yang berderet di sepanjang trotoar Jalan Malioboro. Banyak macam cenderamata dan kerajinan yang bisa anda dapatkan disini seperti perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan lain-lain. Sayang sekali jika Anda melewatkan tempat wisata di Jogja yang hits yang salah satunya adalah jalan Malioboro.

Titik Nol Kilometer

Berada di Titik Nol Kilometer, Anda akan melihat suasana yang hampir tidak pernah sepi, mulai dari subuh, pagi, siang, malam dan bahkan hingga dinihari tempat ini masih saja dipenuhi oleh pengunjung, bisa dibilang tempat ini merupakan jantung kota Jogjakarta.

Titik Nol Kilometer adalah saksi sejarah perjuangan masyarakat Yogyakarta bersama Tentara Nasional Indonesia, karena di tempat ini terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Tentara Nasional Indonesia serta para pejuang kita bertempur dengan tentara Belanda, dengan tujuan memukul kembali Belanda setelah Agresi Militer Belanda II di bulan Desember 1948. Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX dan Letkol Soeharto secara matang merencanakan serangan ini, yang dilaksanakan tanggal 1 Maret pukul 06.00 pagi. Jadi di Titik Nol ini para pejuang bersama dengan TNI melakukan strategi yang telah direncanakan yaitu penyerangan dari segala penjuru arah, hal ini perlu dilakukan karena saat itu Jogjakarta adalah ibukota Republik Indonesia.

Berada disekitar Titik Nol Kilometer Yogyakarta Anda dapat melihat pemandangan berupa,

Terdapat banyak Bangunan peninggalan Belanda berupa kantor pos, yang hingga saat ini masih berfungsi sebagai kantor pos. Ada juga Gedung Kantor Bank BNI, gedung Bank Indonesia serta istana kepresidenan gedung Agung yang dulunya adalah tempat tinggal residen Belanda.

Banyak musisi jalanan yang melakukan aktivitasnya di sana, para musisi Jogjakarta mengapresiasikan kemampuan mereka di jalanan sehingga Titik Nol ini menjadi ramai.

Terdapat taman mungil yang ditata sedemikian rupa dan penuh dengan bunga-bunga yang cantik serta terawat.

Terdapat beberapa komunitas yang sering berkumpul di tempat ini seperti komunitas fotografi, komunitas sepeda BMX, komunitas wartawan, komunitas sepatu roda dan masih banyak lagi.

Tak jauh dari Titik Nol Kilometer terdapat pasar malam Malioboro yang dapat memuaskan hobi belanja anda. Banyak souvenir, cenderamata atau batik yang bisa anda dapatkan dengan harga murah.

Di tempat ini juga sering diadakan pawai budaya, aneka karnaval, pawai batik daerah kelas nasional maupun internasional. Jadi jika Anda mengunjungi Jogjakarta, maka Titik Nol Kilometer adalah tempat wisata di Jogja yang wajib dikunjungi.

 

Benteng Vredeburg

Benteng Vredeburg adalah benteng yang dibangun oleh pemerintah Belanda di tahun 1970 an, dan kini benteng tersebut telah menjadi museum bersejarah dan sangat ikonik di Jogjakarta. Benteng Vredeburg berada di Jalan Malioboro, memiliki gedung yang dominan berwarna putih dan telah menjadi museum dengan nama museum Benteng Vredeburg.

Benteng Vredeburg resmi dibuka untuk umum pada tanggal 28 Oktober 1998, oleh Direktur Jenderal kebudayaan Prof. dr. Edi Setiawati. Koleksi yang ada di dalam Museum Benteng Vredeburg ini terdapat meriam yang pada zamannya akan ditembakkan apabila Belanda diserang. Kini meriam tersebut menjadi salah satu warisan sejarah yang juga menjadi koleksi benteng milik kolonial Belanda tersebut.

Pada saat akhir pekan, Benteng Vredeburg akan dipadati oleh pengunjung yang lalu lalang menelusuri museum. Suasana di dalam maupun di luar museum terlihat ramai, banyak para pedagang yang menjajakan makanan atau minuman tepat di depan gerbang.

Benteng Vredeburg pertama kali didirikan pada tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I atas permintaan dari Belanda. Alasan Belanda meminta untuk mendirikan benteng ini untuk menjaga keamanan Keraton dan sekitarnya. Awalnya Benteng Vredeburg ini hanya memiliki desain bangunan yang sangat sederhana, dengan tembok terbuat dari tanah dengan penyangga kayu terbuat dari pohon kelapa dan Aren, pada bagian dalamnya  hanya menggunakan bambu dan kayu lengkap dengan ilalang sebagai atapnya.

Kini bangunan peninggalan Belanda terlihat kokoh dan bersih, karena bangunan tersebut memang dipugar tetapi tidak menghilangkan bentuk aslinya. Dinding terlihat sangat kokoh karena terbuat dari batu bata dan juga beton yang dilapisi dengan semen, lapangan di dalam pun terlihat hijau karena telah dipenuhi rumputan  serta jalannya yang dihiasi oleh pepohonan.

Baca Juga :  Seribu Wisata Di Propinsi Terkecil Di Indonesia, Daerah Wisata Jogjakarta

Banyak benda-benda bersejarah yang menjadi koleksi museum Benteng Vredeburg seperti patung-patung yang salah satunya adalah patung Ibu Fatmawati yang sedang menjahit bendera pusaka pertama, kumpulan pilot yang menerbangkan pesawat Indonesia pertama, dan patung-patung lainnya.

Anda juga akan menemukan foto, lukisan serta bangunan indah. Koleksi benda-benda sepatu, peralatan minum seperti gelas, teko ataupun nampan, atau koleksi lain berupa senjata, naskah, peralatan dapur, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Benda-benda tersebut merupakan koleksi yang nyata bukan tiruan, pernah digunakan pada masa lalu saat peristiwa bersejarah terjadi.

Sindu Kusuma edupark

Sindu Kusuma edupark adalah salah satu tempat wisata di Jogja untuk keluarga, karena di dalam Sindu Kusuma edupark ini terdapat banyak wahana yang dapat dinikmati oleh semua usia. Wahana yang menjadi icon karena paling terkenal di Sindu Kusuma edupark ini adalah Bianglala. Bianglala ar-ra’d edupark ini adalah bianglala terbesar keenam di tingkat Asia Tenggara, dan di yang pertama di tingkat nasional.

Bianglala di Sindu Kusuma ini bernama Cakra manggilingan yang memiliki 28 buah kapsul dengan memuat 4 orang. Dan yang menjadi daya tarik utama dari cara ini adalah persembahan buat 360° ketika kapal yang kita tumpangi berada di. Paling atas.

Tetapi di Sindu Kusuma edupark tak hanya memiliki bianglala saja karena masih ada sekitar 18 wahana bermain yang sedang beroperasi, baik yang lama ataupun wahana yang baru saja ditambahkan antara lain adalah House of Terror atau rumah hantu, area ketangkasan, bioskop 8 dimensi, bioskop 4 dimensi, montor tumbuk atau bumper car, sepeda mabuk atau Flying bicycle, cangkir mabur atau spinning Cup, kursi mabur atau Flying cair, taman lampu dan juga Waterpark yang ke semua warna tersebut patut Anda coba.

Wahana-wahana yang ada di Sindu aku sama Edi Pak ini memiliki keunikan masing-masing, antara lain adalah

Pit Egrang

Pit egrang atau segway adalah sebuah kendaraan listrik unik dengan dua roda yang diimpor dari Amerika Serikat. Menggunakan Pit egrang, Anda akan merasakan sensasi berkeliling area. Jangan khawatir jika Anda belum Mahir menggunakannya, karena sebelum anda menggunakannya ada tim pemandu dan SKE yang akan melatih dan memberi pengarahan pada anda tentang cara mengendarai dengan benar.

Kursi mabur

Kursi mabur memiliki cara kerja yang mirip dengan komedi putar, perbedaannya hanya di tempat duduknya yang tergantung dengan ketinggian tertentu. Saat anda anda akan dibawa berputar melayang di udara hingga ketinggian 4 m dengan kecepatan tertentu, tentu saja adrenalin anda akan diuji tetapi anda juga dapat menikmati landscape SKE yang menakjubkan. Untuk menikmati wahana yang satu ini anda harus mempunyai tinggi minimum 120 cm dan memiliki keberanian dengan ketinggian.

Motor Tumbur

Motor Tumbur ini berupa wahana bunper car atau lebih di kenal dengan bom bom car dengan arena seluas 250 m2, di mana anda dapat menaiki mobil sambil kejar-kejaran atau bahkan membenturkan kendaraan Anda dengan pengendara mobil lainnya. Di tempat ini disediakan 20 mobil, jadi sudah pasti akan seru jika semua mobil terisi.

Panggon Lunjak

Saat ini, wahana trampolin sangat hits di kalangan wisatawan dan Anda juga dapat memainkannya di wahana panggon lonjak. Tersedia 4 mat trampolin yang akan membuat pengunjung berlompat-lompat sepuasnya, tetapi tetap di dampingi pemandu dari SKE dan diberi tali pengaman jika melakukan lompatan ekstrim.

Sepur Kluthuk

Jika ingin menikmati Sindu Kusuma Edupark yang memiliki luas sekitar 7 hektar tentu akan melelahkan jika berjalan kaki. Anda dapat menaiki sepur kluthuk sambil memandangi keindahan yang tersaji di SKE, dalam waktu 10 menit.

Komedi Putar

Komedi puter sangat cocok sekali untuk dimainkan oleh anak-anak, ditambah dengan tempat duduk yang berbentuk kuda-kudaan dan kereta kencana yang tentunya akan menarik perhatian anak-anak menaikinya.

Sepeda Mabur

Sepeda mabur adalah sensasi bersepeda di atas udara. Anda akan merasakan bersepeda melalui real sepanjang 100 m, di ketinggian 3 m. Untuk wahana yang satu ini anda harus memiliki tinggi minimum harus 100 cm.

Roti Puter

Wahana roti puter memiliki cara kerja yang mirip dengan komedi putar, perbedaannya terletak pada tempat duduknya yang memiliki bentuk mirip cupcake. Gerakannya berupa berputar, tetapi Anda juga dapat mengatur tingkat kekencangan putaran sesuai dengan keinginan.

Sepur Cilik

Sepur  cilik ini dikhususkan untuk anak-anak dengan ketinggian maksimum 120 cm, yang akan membawa si kecil berkeliling.

Dino Park

Dino Park adalah tempat yang asik untuk bermain anak-anak dalam hal mengenal berbagai macam jenis binatang purba langka yaitu Dinosaurus.

House of Terror

Wahana House of Terror atau lebih dikenal dengan rumah hantu, memiliki keseruan yang tak kalah dengan wahana Dunia Lain di Trans Studio Bandung. Dalam wahana ini anda cukup dibuat merinding, saat Anda menaiki kereta dan menyusuri lorong gelap menyeramkan maka keberanian anda akan diuji.

Cinema 8D

Di dalam sinema 8 dimensi ini, anda akan merasakan menonton film secara nyata, apalagi didukung dengan teknologi dari Korea yang sudah pasti akan sangat keren.

Cleret Gandul

Cleret Gandul cocok untuk Anda yang hobby mencoba wahana ekstrim yang sangat menantang. Cleret Gandul atau flying fox akan membawa anda meluncur pada sebuah tali di ketinggian 13 m dengan panjang lintasan 80 m.

Light Festival

Light festival atau Taman lampu di taman Sindu Kusuma Edupark ini adalah salah satu icon wisata Jogja, dimana wahana ini menyajikan lampu unik dengan berbagai warna, berbagai tema serta berbagai bentuk mulai dari couple, jembatan hingga tema yang berbau laut. Wahana ini memiliki luas sekitar 1,3 hektare dan juga didukung dengan teknologi dari Korea yang tentu saja sangat menarik untuk dijadikan spot berselfie ria. Anda akan merasa kagum dengan berbagai kreasi dari bentuk LED serta efek pencahayaannya.

Mobil Kuno

Mobil ini memang memiliki bentuk yang kuno atau klasik, tetapi tenaga di dalam mobil ini cukup modern karena menggunakan energi listrik dari baterai. Mobil ini tidak hanya menarik untuk dikendarai, tetapi juga seringkali dijadikan latar untuk mengambil foto.

Omah batik, rumah musik dan Omah dolanan

SKE juga memiliki wahana yang memiliki unsur pendidikan kepada anak-anak yaitu, omah batik, Omah musik dan Omah dolanan. Omah batik ini didirikan untuk mengenalkan pada anak-anak bahwa batik adalah salah satu warisan budaya Nusantara. Omah musik berisikan tentang  beraneka ragam barang elektronik pada zaman dahulu seperti radio dan juga kamera, sedangkan Omah dolanan berisikan tentang mainan tradisional pada generasi 90-an bisa anda temui. Meskipun SKE adalah tempat wisata di jogja terbaru 2020, tetapi mampu menarik perhatian para pengunjung untuk menghabiskan waktu liburan di SKE.

Taman Pintar Jogjakarta

Inilah tempat wisata di Jogja untuk anak, karena memiliki unsur edukasi yang dapat memberikan pengetahuan kepada anak dari usia dini hingga sekelas mahasiswa. Taman Pintar Jogjakarta adalah wahana yang letaknya di pusat kota Jogjakarta, dengan memadukan tempat wisata rekreasi dan edukasi dalam satu tempat. Di Taman Pintar terdapat arena sekaligus sarana edukasi yang terbagi dalam beberapa zona. Tempat rekreasi ini pun sangat cocok untuk anak-anak di masa pertumbuhannya dan bahkan beberapa tahun ini Taman Pintar menjadi alternatif berwisata bagi masyarakat Jogja maupun luar kota.

Di Taman Pintar terutama wahana Pendidikan Anak Usia Dini dilengkapi menggunakan teknologi Interactive digital serta pemetaan video, di mana diharapkan fasilitas modern ini dapat memacu imajinasi serta ketertarikan mereka terhadap teknologi.

Taman Pintar di Jogja didirikan atas persetujuan Wali Kota Jogjakarta Herry Zudianto SE di lahan seluas 12000 m2. Jika mengunjungi Taman Pintar, Anda dapat mencoba serta melihat hasil sebuah karya dari inovasi dan teknologi permainan yang cukup menarik serta dapat mendidik. Taman Pintar ini terinspirasi dari berdirinya pusat peragaan iptek yang ada di Taman Mini Indonesia Indah.

Dulu bangunan tempat Taman Pintar adalah bekas pusat perbelanjaan dan pada tahun 2004 mulai dilakukan pembangunan hingga selesai dan akhirnya diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 oleh menteri pendidikan. Pemerintah serta daerah terus berusaha untuk mengembangkan tempat belajar sekaligus bermain ini, karena tempat ini memang cocok untuk dijadikan tempat yang mendidik. Dan oleh karena itu  mereka pun melanjutkan pembangunan tahap kedua dan telah diresmikan pada tanggal 9 Juni 2007 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dan keseriusan pembangunan ini terus berlanjut hingga didirikan lagi ke tahap ketiga dan diresmikan pada tanggal 16 desember 2019 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Tujuan utama didirikannya Taman Pintar ini menurut pemerintah adalah demi mendukung program pembelajaran reguler di sekolah untuk mengasah aktivitas anak didik dengan harapan akan tumbuh banyak inovator teknologi yang muncul di Indonesia. Lokasi taman pintar pun memiliki letak yang cukup strategis, yaitu di dekat Taman Budaya, Benteng Vredeburg dan Gedung Agung.

Taman Pintar ini didirikan untuk anak sekolah dan mahasiswa, yang diharapkan adanya taman ini dapat memberikan pengetahuan banyak hal di Taman Pintar. Di taman ini juga dapat ditemukan beberapa macam wahana yang ada di beberapa gedung. Ada 3 gedung utama di taman pintar ini, di antaranya adalah wahana di gedung kotak yang terdapat 10 zona yaitu zona replika Candi Borobudur, zona koleksi kersi, zona koleksi tokoh wayang, zona batik, zona air untuk kehidupan, zona pengolahan gas dan bumi, dan masih banyak zona-zona lainnya.

Wahana yang ada di gedung oval antara lain yaitu zona cuaca iklim dan gempa, zona Argo, zona kehidupan pada zaman purba, generator pedal, tV trainer, zona teknologi komunikasi dan beberapa jurnal lainnya. Dan yang terakhir adalah gedung memorabilia terdapat tiga Wahana berisi tentang sejarah kesultanan Keraton, tokoh pendidikan, kepustakaan kepresidenan. Dan kesemua itu diharapkan dapat memberi pengaruh baik bagi pendidikan anak anak demi menyongsong masa depan yang lebih baik.

Itulah beberapa tempat wisata yang tak jauh dari kawasan Malioboro, yang tentunya akan memperlengkap destinasi wisata Anda destinasi wisata Anda dalam rangka menghabiskan liburan bersama keluarga ataupun orang orang terkasih Anda.

Check Also

Wisata Goa Jogja Ini Masih Banyak Pengunjung Meskipun Ada Yang Tidak Terawat

Wisata Goa Jogja Ini Masih Banyak Pengunjung Meskipun Ada Yang Tidak Terawat

Musim liburan akhir tahun hampir tiba, mungkin sebagian dari anda sedang memilih tempat untuk menghabiskan …