Jogjakarta didirikan di tahun 1756 sebagai ibukota Kesultanan ngayogyakarta Hadiningrat, dan hingga kini Yogyakarta masih menjadi pusat ilmu dan kebudayaan Jawa. Berada di Jogjakarta kita akan merasakan seperti masih berada di tradisi Jawa yang kental, suasana yang cukup tenang dan juga keramahan warga setempat yang menciptakan pesona tersendiri dan membuat wisatawan yang datang merasa nyaman berada di Jogjakarta.
Tujuan utama di Yogyakarta adalah Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tempat tinggal Sultan dan juga keluarga. Candi Borobudur adalah candi Budha terbesar di dunia, yang masuk daftar situs warisan dunia UNESCO yang ikut mengharumkan nama propinsi Yogyakarta. Yogyakarta kini menjadi kota pelajar yang bisa dibilang merupakan paket lengkap karena, selain sebagai Kota pelajar Yogyakarta juga memiliki segudang paket wisata eksplore destinasi wisata liburan di jogja kota terbaru 2020.
Wisata yang cukup lengkap baik wisata alam ,wisata kuliner,edukasi,belanja,semua dapat ditemukan di sini. Jika memang Anda berencana untuk berkunjung ke Jogja maka berikut ini adalah tempat-tempat wisata yang recomended.

Daftar Isi :
Bukit Panguk Kediwung
Menikmati Jogja di pagi hari merupakan satu kenikmatan tersendiri, karena suasana pagi di Jogja sangat tenang dan terasa adem, terutama saat anda berada di Bantul,tepatnya daerah Dlingo. Saat Anda menuju ke Bukit Panguk Kediwung anda akan merasa bahwa tempat tersebut hanya kawasan perkampungan yang biasa saja, yang yang dikelilingi oleh pohon jati yang berbatasan dengan jurang yang mengaliri sungai Oya.
Pada pagi hari, di tempat ini anda sudah menemui beberapa orang masyarakat yang sibuk dengan aktivitasnya di antara kabut kabut yang menyelimuti kawasan ini, kebun Buah Mangunan. Pada setiap pagi lembah Sungai Oya yang tak jauh dari perkampungan warga yang selalu dipenuhi kabut putih seperti lautan kapas, dan Sejak saat itu bukit Panguk Kediwung mulai dilakukan pengembangan sebagai tempat wisata baru.

Di lembah ini terdapat kebun jati yang yang menghadap ke jurang, dibangunlah anjungan dan juga jembatan bambu yang menjorok ke tebing. Di anjungan ini anda dapat menyaksikan mentari yang mulai menampakan sinarnya, yang sayang jika dilewatkan dan tidak mengabadikan momen indah tersebut yang dihiasi dengan lautan kabut menutupi permukaan lembah. Saat matahari menuju tempat tertinggi, perlahan kabut akan menghilang dan berganti denganhamparan lembah hijau.

Pada musim kemarau biasanya kabut tidak akan terlalu tebal,bahkan tidak muncul tetapi jika musim penghujan tiba kabut akan selalu hadir di pagi hari. Bukit Panguk Kediwung resmi dibuka untuk umum pada bulan Mei 2016, oleh karena itu Bukit Panguk Kediwung masih terbilang baru dan belum sepopuler destinasiwisatalain di sekitarnya. Berada di Bukit Panguk Kediwung,anda akan disuguhkan keindahan sunrise di atas awan yang terlihat sangat jelas karena bukit ini memang langsung menghadap ke arah timur.

Jika anda ingin menikmati sunrise di Bukit Panguk Kediwung datanglah pada pukul 05.00pagi terutama pada bulan bulan musim kemarau. Keindahan panorama Bukit Panguk Kediwung saat matahari terbit yang beradu dengan gumpalan kabut merupakan perpaduan yang sangat sempurna yang menjadi fenomena alam yang sangat diburu oleh wisatawan, dan suasananya juga bagaikan berada di negeri Diatas Awan.
Di Bukit Panguk Kediwung tentu anda tidak akan menyia-nyiakan untuk berfoto, pengelola juga telah menyediakan beberapa spot foto yang dapat digunakan oleh pengunjung. Anda akan menemui gardu pandang yang terbuat dari kayu dan juga bambu berbentuk jembatan yang menjorok dari bibir tebing. Hal ini bertujuan agar pengunjung dapat menikmati secara puas pemandangan alam yang tersaji di Bukit Panguk Kediwung.
Di Bukit Panguk Kediwung,anda akan menjumpai sebuah gardu pandang yang di buat oleh pengelola berbentuk cukup unik, ada yang berbentuk sayap kupu-kupu, berbentuk Bintang, kereta kuda terbang, perahu origami dan juga gardu pandang pada umumnya.

Ayunan Langit Watu Jaran
Ayunan Langit Watu Jaran berada di desa Purwosari, kecamatan Girimulyo, kabupaten Kulon Progo, Jogjakarta yang merupakan destinasi wisata yang baru diresmikan pada16 Mei 2017. Ayunan yang ada di sini memang terbilang berbahaya,tetapi pengelola mengatakan keamanan itu terjamin karena telah dapat pembinaan dari SAR Yogyakarta. Tetapi bagi Anda yang takut atau bernyali kecil sebaiknya tidak mencoba ayunan ekstrimini,anda dapat menikmati wisata lainnya,salah satunya adalah pemandangan perbukitan Menoreh.
Banyak Spot selfie yang dapat anda jumpai dengan keunikan yang tak kalah dengan Kalibiru atau Mangunan. Ayunan Langit Watu Jaran akan menguji adrenalin anda dengan berayun di atas ketinggian 800 m dan berada di pinggir tebing dengan pemandangan perbukitan yang cukup indah. Meskipun ayunan ini hanya terikat pada ujung sebuah palang dan tersambung dengan tiang vertikal, permainan ini terjamin keamanannya ditambah lagi petugas memberi pengaman tambahan yaitu mengikat Andadengan tali pengaman sebelum anda berayun.
Setiap pengunjung yang ingin mencoba ayunan ini diberi waktu selama 10 menit untuk berayun di ayunan ekstrim ini, meskipun hanya 10 menit tetapi karena permainan ini sangat menegangkan maka 10 menit bukanlah waktu yang singkat. Anda pasti ingin mengabadikan momen Anda saat berada di ketinggian, petugas akan membantu untuk mengambil foto Anda saat sedang berayun.

Hutan Mangrove Pasir Kadilangu
Objek wisata Hutan Mangrove di sekitaran Pantai Pasir Kadilangu Kulon Progo kini menjadi tujuan wisata baru favorit para wisatawan. Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu berada di desa Jangkaran, kecamatan Temon, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keberadaan lokasi ini tak jauh dari hutanWana Tirta Pasir Mendit, Pantai Congot dan Pantai Glagah, dan untuk menuju ke lokasi ini juga cukup mudah karena akses jalan dapat dilalui menggunakan bus, mobil ataupun motor.
Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu ini adalah objek wisata unggulan di Kulon Progo, di tempat ini menyuguhkan keunikan yaitu ekowisata, apalagi kini hutan mangrove Kulonprogo telah berada di atas popularitas dan semakin dikenal banyak wisatawan. Keberadaan lokasi objek wisata ini cukup tersembunyi, di aliran sungai Bogowonto.

Tak hanya satu spot yang dimiliki oleh objek wisata ini, sungai yang mengalir juga menjadi spot utama, dan yang lebih menarik lagi terdapat jembatan bambu yang menjadi penghubung lokasi satu dengan yang lainnya yang memudahkan pengunjung untuk menelusuri setiap lokasi di kawasan hutan mangrove. Keunikan lainnya adalah pada tiap lokasi diberi sentuhan dekorasi cantik denganbentuk yang beragam dan cukup unik dan memiliki penamaan kekinian pada tiap lokasi.
Salah satu lokasi yang paling terkenal adalah,objek wisata alam hutan mangrove jembatan api-api yang merupakan jembatan utama penghubung. Yang menjadi favorit para wisatawan untuk mencari latar berfoto saat berkunjung ke hutan mangrove Kulon Progo adalah jembatan berbentuk hati. Spot lain yang dapat anda temui berupa menara ikonik dalam bentuk tower kerucut tinggi yang dapat dinaiki.

Daya tarik lain selain keindahan hutan mangrove adalah pengunjung dapat menikmati atraksi seru menaiki kapal perahu,berlayar keliling Sungai Bogowonto kawasan hutan mangrove Kulon Progo, banyak nilai inspiratif yang kita dapatkan seperti fungsi hutan mangrove yang dapat mencegah terjadinya abrasi pantai agar keseimbangan alam tetap terjaga.

Jembatan Gantung Pantai Timang
Lokasi Pantai Timang berada di Gunung Kidul yang memang terkenal memiliki pantai pantai cantik yang berjejer. Salah satu pantai yang mengalami pengembangan untuk dijadikan tujuan wisata dan cukup pesat adalah Pantai Timang Tepus Gunung Kidul. Pada awalnya Pantai Timang terkenal bukan karena daya tarik pantai yangmemiliki pasir putih,tetapi karena Pantai Timang menyimpan cerita perjuangannya.
Pantai Timang ini sangat identik dengan bukit karang yang besar,dan para nelayan sering mencari lobster di tempat ini. Keunikan yang ada pada Pantai Timang adalah gondola atau kereta gantung untuk menyebrang menuju ke Karang besar. Tetapi sayangnya peralatan dan keamanan juga sangat minim bagi nelayan jika menyebrang menggunakan gondola, mereka rela bertaruh nyawa untuk menghidupi keluarga.

Sejak saat itu gondola tersebut kemudian menjadi populer,dan banyak pengunjung yang datang karena penasaran dengan gondola di pantai Timang. Alasan tersebut membuat ide untuk membuka wisata pantai Timang yang mengunggulkan gondola atau kereta gantung sebagai daya tarik utama di pantai ini. Di luar dugaan, ternyata kehadiran objek wisata ini disambut sangat baik dan antusias oleh para wisatawan yang penasaran untuk mencoba naik gondola Pantai Timang.
Meskipun tiket untuk naik kereta gantung ini terbilang mahal, tetapi tidak menghalangi wisatawan untuk datang ke pantai ini. Setelah sukses dengan gondolanya, pantai ini mulai memperbaiki dan berbenah untuk menambah Wahana baru seperti jembatan gantung Pantai Timang dan juga spot selfidi Bukit Karang.

Wisata Seribu Batu Songgo Langit
Wisata Seribu Batu Songgo Langit adalah objek wisata yang memiliki nuansa alam sangat asri dengan spot foto yang menarik seperti rumah Hobbit, kincir angin,rumah serbuk kayu dan masih banyak lagi. Sejarah nama dari Songgo Langit karena di kawasan ini banyak orang bisa melihat awan seolah-olah dekat maka dengan alasan itulah tempat ini dinamakan daerah Songgo Langit ditambah lagi banyaknya ditemukan batu batu besar dan kemudian disebut dengan sebutan seribu batu dan lama-kelamaan tempat ini pun menjadi Seribu Batu Songgo Langit.
Objek wisata ini bernama seribu batu tetapi tak hanya batu semata yang dapat anda nikmati pemandangannya. Ada beberapa Spot rumah unik seperti rumah Hobbit, rumah seribu kayu, Negeri dongeng yang sangat unik untuk dijadikan tempat foto anda. Wisata Seribu Batu Songgo Langit baru terkenal sekitar tahun 2016, tetapi panorama alamnya membuat banyak wisatawan ingin berkunjung ke tempat ini.

Anda dapat menemukan beberapa gardu pandang untuk menikmati pemandangan secara luas. Di tempat ini punditata layaknya negeri dongeng dengan jalan-jalan, ada juga sebuah Spot berbentuk bunga teratai raksasa dan juga kupu-kupu yang menambah kental nuansa negeri dongeng. Di tempat ini bagi Anda yang hobi menikmati tempat wisata yang ekstrem tersedia rumah pohon, jembatan kayu yang menuju dari pohon ke pohon hingga wahana flying fox.
Adanya wisata wisata baru yang Anda temukan di Jogjakarta, bukan berarti anda melupakan objek wisata yang lebih dulu hadirdi Jogjakarta terutama adalah Malioboro. Malioboro merupakan pusat keramaian di kota Jogja, sehingga tidak lengkap rasanya jika anda pergi ke Jogja tanpa melakukan perjalanan wisata ke Malioboro. Di sekitar Malioboro pun kita dapat menemukan tempat wisata, berikut ini adalah destinasi wisata Yogyakarta dekat Malioboro yang hits dan bisa anda kunjungi.

Keraton Jogjakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat adalah istana yang dimiliki oleh Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang letaknya di kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesultanan di Jogjakarta sudah menjadi bagian dari Republik Indonesia sejak tahun 1950, meski begitu kompleks bangunan Keraton ini Hingga kini masih berfungsi untuk tempat tinggal Sultan dan juga rumah tangga istananya dan tak lepas dari tradisi kesultanan di Yogyakarta.
Keunikan yang dimiliki oleh Jogjakarta ini, kini menjadi salah satu objek wisata di Jogjakarta. Kompleks Keraton bisa dibilang sebagai museum yang memiliki berbagai koleksi kesultanan, termasuk pemberian dari raja-rajaEropa, replika pusaka keraton dan juga alat musik tradisional berupa gamelan. Bangunan yang dimiliki oleh keraton Yogyakarta merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang yang sangat istimewa, dengan balairung balairung mewah dan juga lapangan beserta Paviliun yang cukup luas.

Sejarah berdirinya Keraton Yogyakarta ialah,keraton Yogyakarta didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I setelah beberapa bulan terjadinya perjanjian Giyanti tahun 1755. Menurut cerita,lokasi Keraton ini dahulu adalah bekas sebuah Pesanggrahan Garjitawati yang digunakanuntuk beristirahat iringan-iringan jenazah raja-raja alarm yang akan dimakamkan di Imogiri.

Tetapi ada cerita lain yang menyebutkan bahwa lokasi Keraton adalah sebuah mata air, umbul pacethokan di tengah hutan beringan. Sultan HamengkuBuwono Iawalnya tinggal di Pesanggrahan Ambarketawang yang kini masuk ke ke wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, sebelum menempati Keraton Yogyakarta.Keraton Jogjakarta memiliki 7 kompleks inti yaitu Siti Hinggil ler (balairung utara), Kamandungan ler (Kamandungan utara), Siti Manganti, Kedaton, Kamargangan, Kamandungan kidul (kamandungan selatan) dan juga Siti Hinggil kidul (balairung selatan).

Keraton Yogyakarta juga memilikibanyak warisanbudaya dalambentuk upacara ataupun benda-benda yang bersejarah. Keraton Yogyakarta juga sebagai lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya, sehingga nilai-nilai filosofi dan mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta. Bahkan di tahun 1995, kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pernah masuk nominasi untuk dijadikan salah satu situs warisan dunia UNESCO.

Titik Nol Kilometer
Tak sedikit Orang beranggapan saat ditanya titik nol km berada di Keraton Jogjakarta, ada juga yang mengatakan berada di Tugu Jogja atau Tugu Pal Putih, sebagian orang lain menganggap titik nol berada di alun-alun atau bahkan di antara dua pohon beringin yang berada di tengahnya. Tetapi semua anggapan itu salah karena letak titik nol kilometer ada di lintasan antara alun-alun utara hingga Ngejaman di ujung selatan Malioboro.
Hingga akhirnya sebuah papan peringatan resmi di depan bekas bangunan seni sono menjadi petunjuk titik nol berada. Dulu sekitar tahun 70-an hingga 80-an di tengah perempatan tersebut terdapat air mancurkota yang diperkirakan menjadi titik nol km, yang kebetulan kawasan ini adalah kawasan bersejarah. Pada kiri dan kanan terdapat bangunan-bangunan atau biasa disebut Loji yaitu bangunan tua peninggalan Belanda.

Di kawasan ini juga menjadi sentra perekonomian bagi masyarakat Yogyakarta hal itu dikarenakan faktor letaknya yang cukup strategis. Di sekitar kawasan ini banyak ditemukan aktivitas ekonomi masyarakat Yogyakarta seperti pasar Beringharjo, jalan Kyai Ahmad Dahlan dan juga Jalan Wijilan yang tak pernah sepi dari pengunjung. Dan di malam hari berubah menjadi tempat nongkrong yang asik di sepanjang trotoar sekitar perempatan jalan Jenderal Ahmad Yani dan Kyai Haji Ahmad Dahlan.
Berbagai macam komunitas juga menjadikan tempat ini untuk tempat nongkrong,sembari mencari inspirasi dan mengekspresikan bakat yang dimiliki. Dan dan anda dapat menyaksikan konser musik di area Monumen Serangan Umum 1 Maret yang biasa diselenggarakan oleh masyarakat.

Tugu Jogja
Tugu Jogja termasuk salah satu simbol bersejarah kota Jogja,dan juga memiliki beberapa fakta menarik mulai dari filosofi hingga bangunannya. Tugu Jogja juga memiliki cerita dan juga filosofi yang menarik untuk di ulas,serta muncul juga mitos yang mengatakan jika berfoto di Tugu Jogja maka suatu saat pasti akan kembali lagi.
Fakta-fakta Tugu Jogjaakan kami ulas seperti dibawah ini, Tugu Golong Gilig Di zaman Belanda,Tugu Jogja pernah disebut dengan Tugu Golong Gilig karena pada bagian atas tugu tersebut berbentuk seperti bola. Yang semula tugu ini berbentuk silindris atau giligdan menyangga bola pejal atau golong sehingga diberi nama golong gilig yang artinya menyatukan hubungan antara dua Kesultanan Jogja dengan rakyatnya.
Runtuh tahun 1867 Di tahun 1867,Jogja pernah dilanda gempa hebat dan meruntuhkan Tugu Golong Gilig. Tugu pun kembali dibangun pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono VIIpada 3 Oktober 1889. Tinggi Tugu berkurang Awalnya Tugu Golong Gilig atau Tugu Jogja memiliki tinggi 25 meter, dan pada saat dibangun kembali tingginya punberkurang sekitar 10 meter menjadi 15 meter dan diresmikan oleh Sri Sultan HamengkuBuwono VII.

Simbol bintang 6 sudut Tugu Pal Putih atau Tugu Jogja memiliki beberapa simbol danjuga tulisan dalam aksara Jawa, dan simbol yang paling terlihat adalah lambang bintang yang memiliki 6 sudut.Tugu Jogja memiliki bentuk yang menyerupai bintang David, di bagian ujung Tugu Jogja memiliki bentuk seperti tanduk Seekor kuda putih.
Miniatur Tugu Jogja Tugu Jogja merupakan icon kota Jogja yang menarik para pengrajin untuk membuat miniatur sebagai oleh-oleh khas jogjakarta. Jadi bagi Anda yang mencari oelh oleh khas Jogja, miniatur Tugu Jogja dapat mengobati kerinduan Anda dengan Yogyakarta.

Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg terletak tak jauh dari Malioboro, yang merupakan objek wisata edukasi yang sangat menarik untuk dikunjungi. Museum inibangunannya memiliki sejarah panjang serta seringkali digunakan sebagai latar untuk berfoto, dan di musium ini juga menyajikan wisata edukasi berupa diorama. Wisatawan akan diajak berkeliling di ke 4 diorama di mana sejarah perjuangan Indonesia di masa penjajahan hingga pasca kemerdekaan disajikan, Benteng Vredeburg juga merupakan saksi bisu dari perjuangan negara Indonesia.
Museum ini dibangun pada tahun 1760 atas perintah Sri Sultan HamengkuBuwono Ikarena diminta diminta oleh pihak Belanda. Pada awalnya bentuk benteng Vredeburg masih sederhana, hanya berupa tembok tanah dengan tiang beratap ilalang. Di tahun 1767–1867,Belanda mengusulkan untuk bangunan benteng dibuat permanen dan diberi nama Resterburg atau benteng peristirahatan.

Dan ditahun 1867 setelah gempa yang meruntuhkan tembok benteng pun direnovasi dan berganti nama Vredeburg atau perdamaian. Pada zaman dahulu Benteng Vredeburg digunakan sebagai markas Komando hingga gudang senjata, benteng Ini juga pernah digunakan untuk penjara bagi orang Belanda, indo-Belanda dan politisi di masa kependudukan Jepang.
Setelah Merdeka benteng ini sempat diambil kembali oleh Belanda,tetapi indonesia pun merebut dan dikelola APRI atau Angkatan PerangRepublik Indonesia. Di tahun 1987 Benteng Vredeburg dibuka untuk umum masih dalam status tanah milik Keraton, dan Tahun 1992 Mendikbud RI mengesahkan museum Benteng Vredeburg sebagai museum khusus perjuangan nasional hingga saat ini.

Pasar Beringharjo
Malioboro bisa dibilang adalah surganya para penggila shopping, karena banyak kita dapat temukan pertokoan, pedagang kaki lima hingga tempat wisata yang ada di Jalan Malioboro. Tetapi belum lengkap rasanya jika belum berburu oleh-oleh di pasar yang cukup terkenal yaitu Pasar Beringharjo, yang merupakan pasar terbesar di Jogjakarta yang menjajakan berbagai produk khas Jogja.

Dulu lokasi Pasar Beringharjo hanya berupa hutan pohon beringin yang akhirnya dijadikan pusat perekonomian warga Yogyakarta,dan didirikanpada masa kejayaan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Nama Pasar Beringharjo diberikan oleh Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1925 yang memiliki makna “bering” adalah hutan beringin dan “harjo”adalah kesejahteraan.
Di tahun 2013 pasar tradisional terbesar di Jogjakarta ini sempat mengharumkan nama Yogyakarta karena mendapatkan penghargaan berskala nasional sebagai pasar tradisional terbaik nasional yang yang membuat Pasar Beringharjo semakin populer di kalangan wisatawan lokal bahkan mancanegara.
Seru berada di Pasar Beringharjo yang ramai oleh pengunjung, apalagi di pasar ini terdapat berbagai macam produk dengan harga yang sangat menggoda. Saran paling penting adalah, prioritaskan belanja anda karena berada di pasar Bringharjo yakinlah bahwa anda akan lapar mata. Pasar Beringharjo terdiri dari 4 lantai yang tersentralisasi.


Di lantai 1 banyak terdapat pedagang batik. Beraneka macam jenis bahan dan motif batik tersedia di tempat ini dengan model pakaian yang sangat variatif. Batik cap hingga batik tulis,mulai dari harga yang murah meriah hingga harga ratusan ribu ada di lantai 1. Selain pedagang batik, Anda juga dapat menemui banyak penjual aksesoris hingga pakaian adat Jogja seperti blangkon, baju surjan dan kain tenun. Tak ketinggalan penjual tas dan sepatu dengan motif batik serta souvenir juga ikut meramaikan pasar Beringharjo.

Di lantai 2 dua banyak terdapat aneka rempah-rempah dan bahan baku untuk membuat jamu, selain itu beraneka macam bahan baku makanan juga dijual di sini seperti beras,mie kering, kerupuk kering dan lain-lain.

Pada lantai 3 Anda akan menemukan aneka barang-barang antik. Selain Pasar Kuncen, Pasar Beringharjo juga terdapat barang-barang antik yang dapat anda temukan seperti mesin ketik tua, hingga jenis pedang dan keris peninggalan zaman dahulu yang tentunya sangat diburu oleh para kolektor barang antik.

Di lantai 4 beraneka macam kerajinan tangan tradisional dapat anda temukan dengan harga dan kualitas yang bervariasi seperti prabotan dari anyaman bambu, bunga dari tanaman kering dan juga aksesoris yang terbuat dari bahan bambu ataupun rotan. Beringharjo memang dipenuhi oleh pedagang pedagang yang menjajakan oleh-oleh khas tetapi kita tetap dapat menemukan beberapa penjual sayur mayur dan juga kebutuhan sehari-hari.