Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah memiliki objek wisata yang sangat menarik dan juga populer, salah satunya adalah Candi Gedung Songo. Selain populer dengan gedung bersejarah Lawang Sewu atau objek wisata Kota Lama, namun Semarang juga memiliki wisata peninggalan sejarah seperti candi. Jika kamu berencana untuk mengunjungi objek wisata Candi Gedung Songo, maka berikut ini adalah sedikit informasi tentang destinasi bersejarah ini. Kami akan sedikit menguraikan seluk beluk mengenai Candi Gedong Songo Semarang, dan segala sesuatu tentang Candi Gedung Songo Semarang yang berada di kecamatan Bandungan ini.
Mengenal Candi Gedung Songo
Candi Gedung Songo adalah objek wisata yang memiliki pemandangan yang cukup indah, namun selain itu kamu juga dapat sambil belajar sejarah di Candi Gedong Songo. Candi Gedong Songo berhasil menarik perhatian para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang berkunjung ke Candi yang berada di Dusun Jabung, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Tempat ini tak pernah sepi dari para pengunjung. Gedung Songo memiliki arti yaitu 9 bangunan candi dimana 9 Candi tersebut menyebar ke kampung wisata yang memiliki panorama menakjubkan. Candi Gedong Songo terletak di area Selatan lereng gunung Ungaran dengan ketinggian 1200 m dari permukaan air laut. Jadi tak heran jika area wisata ini sangat dingin yaitu antara 19 hingga 27 derajat Celcius.
Kawasan wisata ini memiliki pemandangan yang sangat memanjakan mata, lingkungannya yang masih asri membuat udara bebas dari polusi, jadi tak salah jika tempat ini menjadi tempat favorit bagi para wisatawan khususnya bagi warga Semarang dan sekitarnya. Warga setempat juga sering menghilangkan penat atau sekedar untuk berfoto di tempat bersejarah ini.
Candi Gedung Songo wajib dijaga karena di Candi Gedung Songo adalah bukti sejarah zaman dahulu. Tempat ini juga dapat menjadi di tempat pembelajaran, karena akan sangat berguna bagi para sejarawan ataupun arkeolog generasi berikutnya. Jadi bagi kamu yang ingin berkunjung ke tempat ini, sebaiknya tetap menjaga sikap dan ikut menjaga kebersihan serta tidak merusak tempat bersejarah ini.
Saat berkunjung pastikan kondisi tubuhmu benar-benar fit, karena kamu membutuhkan tenaga lebih untuk menjelajahi semua Candi ini, jarak dari satu Candi ke Candi lain cukup jauh. Jika ditotal kamu harus menjelajahi ratusan meter jarak untuk dapat mencapai ke seluruh lokasi candi. Namun lelah itu tidak akan sia-sia, karena saat kamu melihat keindahan pemandangan serta udara yang menyegarkan akan membuat pengorbananmu terbayar lunas. Apalagi saat kamu melihat keindahan kabut dingin yang menyelimuti gunung, pemandangan terasa sangat menenangkan.
Jarak Candi pertama ke Candi kedua sekitar 200 hingga 300 m. Candi yang kedua berada di pinggir lereng yang mengarah ke kebun masyarakat setempat dan dari sinilah kamu dapat melihat candi ketiga yang lokasinya memang tidak jauh. Untuk bisa sampai ke Candi ke-3, kamu akan melalui rute yang cukup menanjak dan harus dilalui dengan berjalan kaki. Di tempat inilah sumber mata air panas dengan kadar belerang yang cukup tinggi berada yaitu kepunden gunung.
Belerang memang dipercaya memiliki memiliki khasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit kulit dan bagi kamu yang memang memiliki masalah mengenai kulit, maka tempat ini wajib kamu coba. Jadi tak heran jika kamu akan mencium bau belerang yang menyengat pada candi kedua, karena di sinilah sumber belerang berada.
Kamu akan menemukan sebuah jalan setapak yang bercabang, di mana salah satunya terdapat sebuah tulisan “tempat sakral” yang biasa digunakan sebagai tempat untuk pemujaan. Untuk Candi 3 dan 4 akan kamu temukan setelah kamu melintasi lembah dengan jalur setapak yang tidak begitu curam dari Candi sebelumnya. Rute tersebut adalah hutan untuk menuju ke kawasan Candi 4 dan Candi 5.
Sejarah Candi Gedong Songo
Dari hasil penelitian, Candi Gedong Songo merupakan peninggalan kebudayaan Hindu pada masa Wangsa Syailendra di abad ke-9 sekitar tahun 927 Masehi. Candi pertama kali ditemukan pada tahun 1740 Masehi oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Pada saat ditemukan, Sir Thomas hanya menemukan 7 buah bangunan candi, sehingga saat itu diberi nama Candi Gedung Pitu atau dalam bahasa Indonesia Candi Gedung Tujuh. Penamaan Candi gedung Pitu digunakan hingga tahun 1908 – 1911.
Lalu seorang arkeolog dari Belanda melakukan penelitian kembali di kompleks tersebut selama kurang lebih 3 tahun. Dan pada tahun 1911 ditemukan lagi dua buah candi lainnya, sehingga total berjumlah 9 candi. Dan sejak itu nama Candi Gedung Pitu berubah menjadi Candi Gedong Songo. Lalu dilakukan penyempurnaan Kompleks Candi Gedong Songo 1928 – 1929 yang kemudian pada tahun 1972 hingga 1982 pemerintah Indonesia kembali menyempurnakan Kompleks Candi Gedong Songo hingga saat ini.
Pemerintah setempat terus mempromosikan Kompleks Candi Gedong Songo di mata dunia, oleh sebab itu komplek ini terus dibenahi. Penyempurnaan Candi bukan untuk merubah bentuk asli, namun disusun agar lebih rapi sehingga bangunan dengan terjaga dengan baik dan tidak rusak.
Gedung yang pertama memiliki bentuk persegi panjang dan tidak terlalu besar, dengan tinggi kurang lebih 4 – 5 m dan berada diatas kaki candi atau batu dengan tinggi 1 meter. Batu tersebut dipahat dengan sulur dan padma mengelilingi seluruh bagian kaki candi. Pada bagian badan Candi Gedong 1 memiliki ruangan sempit dan pada bagian luar tanpa ada hiasan relief. Motif sederhana seperti bunga berada di bagian luar candi.
Pada Candi Gedong 2, berbentuk bujur sangkar dan juga terletak di atas Batur. Luas Candi kedua sekitar 2,2 m dengan ketinggian 1 m, dan bagian atas Batur Candi 2 berbentuk selasar dengan lebar 0,5 m. Pada tiap 3 dinding sisi luar Candi terdapat ceruk yang berfungsi untuk meletakkan kaca yang dihiasi oleh kalamakara di bagian atas, serta dua kepala ular naga di bagian bawah. Dan ceruk bagian luar terdapat pahatan yang membentuk pola seperti kertas tempel.
Untuk Candi Gedong 3, terdapat kelompok Candi ukuran besar sebanyak 3 buah. 2 candi besar dengan posisi menghadap ke timur seperti candi kembar. Disebelah 2 Candi tersebut ada sebuah pintu masuk yang memiliki relung yang berisi Arca Siwa. Arca Siwa tersebut sedang berdiri dan menggenggam gada panjang pada tangan kanan.
Rute Menuju Lokasi
Untuk bisa sampai ke Candi Gedung Songo cukup mudah, karena dapat ditempuh dari rute jalan manapun, dari Jogjakarta, Solo, Kendal dan Semarang. Jika mengawali perjalanan dari arah Kendal, Pekalongan, Jakarta dan sekitarnya ada dua alternatif rute yang dapat ditempuh. Rute yang pertama adalah melalui pertigaan Kaliwungu, Kabupaten Kendal ke arah Sumowono. Berjalan hingga menemui perempatan lampu merah area Boja, ambil lajur arah kiri hingga menemukan perempatan lagi sebelum jembatan dan ambil lajur ke kanan arah Sumowono. Sesampainya di Sumowono tepatnya pertigaan pasar Sumowono, berjalan lurus ke depan hingga melewati pom bensin desa Palbapang, ada pertigaan dan ambil jalur ke kiri hingga menemui kawasan wisata Candi Gedong Songo Semarang.
Jika dihitung dari Ambarawa kota, jarak yang harus dilalui rata-rata 45 menit atau sekitar 15 km di mana kamu akan menemukan banyak tanjakan-tanjakan dengan kemiringan jalan yang cukup terjal. Jika dari Bandungan Indah, kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk bisa sampai ke lokasi Candi Gedung Songo hanya saja sering terjadi kemacetan, sehingga waktumu akan habis di tengah kemacetan. Jika ditempuh dari kota Semarang untuk ke Candi Gedung Songo jaraknya yang harus ditempuh sekitar 45 km dan dari Ungaran kira-kira km.
Harga Tiket Masuk
Untuk bisa menikmati wisata sejarah ini, harga tiket masuk yang harus dibayar cukup murah yaitu hanya Rp 6.000 untuk wisatawan lokal, dan wisatawan asing dikenakan biaya tiket sebesar Rp 50.000 per orang. Namun jika kamu ingin menikmati pemandangan di Candi Gedong Songo dengan cara berbeda, maka kamu dapat berkeliling menggunakan kuda. Karena di tempat ini juga ada harga jasa Wisata Kuda dengan harga yang termurah yaitu Rp 25.000 untuk wisatawan lokal dan Rp35.000 untuk wisatawan asing. Untuk paket air panas dikenakan biaya Rp 60.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 70.000 untuk wisatawan asing.
Itulah sekilas informasi tentang wisata sejarah Candi Gedong Songo, wajiblah bagi kita untuk melestarikan peninggalan bersejarah tersebut hingga ke anak cucu. Selamat berlibur!