Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah propinsi yang memiliki potensi wisata melimpah, dari wisata budaya, wisata sejarah dan wisata edukasi. Dari wisata alam hinga wisata modern yang mampu memuaskan pandangan wisatawan yang datang mengunjunginya. Saat kamu pertama kali datang ke Yogyakarta, pasti sangat ingin datang lagi untuk menikmati wisata yang ada di Yogyakarta.
Sama halnya dengan wisata belanja yang selalu menjadi penutup sebuah perjalanan wisata, terutama oleh para wanita. Yogyakarta memiliki tempat tempat wisata belanja yang menawarkan barang yang unik dan lucu untuk dijadikan oleh oleh. Dimanakah pusat oleh oleh tersebut, berikut ini ulasannya.

Daftar Isi :
Pasar Beringharjo
Jogja dikenal sebagai surga belanja termasuk fashion dan kulinernya, dan yang paling populer adalah kain legendarisnya yang berupa batik. Batik banyak dijumpai di toko toko yang ada di Jogja, tetapi ada satu tempat yang wajib kamu kunjungi yaitu Pasar Beringharjo. Pasar Beringharjo menjadi ikon kota Jogja yang menjajakan berbagai kebutuhan. Ke Jogja tanpa mampir ke Pasar Beringhgharjo akan terasa tidak klop. Pasar Beringharjo adalah pasar pertama yang ada di Jogja, dimana di pasar ini menyediakan berbagai macam kebutuhan seperti kain, pakaian, sepatu, tas dan lain lain.
Selain itu pasar ini juga menyediakan bahan dapur samapi barang antik pun ikut menyemarakkan pasar ini. Pasar Beringharjo dibuka setelah berdirinya Keraton Yogyakarta, dan menjadi kawasan ekonomi kota Jogja. Sejak tahun 1758 kawasan ini sudah dipenuhi oleh para pedagang meskipun tempatnya belum memadai. Pada tahun 1925 barulah dilakukan pembangunan pasar yang diusulkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VII memimpin yang lantas di beri nama Pasar Beringharjo.

Banyak jenis barang dagangan yang dijual di pasar ini termasuk kulinernya, bahkan pada pagi hari telah banyak wisatawan yang berburu kuliner di sini. Pada pagi hari telah banyak pedagang yang mencoba peruntungan menjual dagangannya terutama makanan. Apalagi pada hari kerja dimana orang berburu sarapan sebelum melakukan aktivitas sehari harinya. Pecel menjadi makanan favorit oleh wisatawan, dengan sayuran rebus dengan siraman bumbu kacang yang khas membuat makanan ini begitu diincar oleh penggemarnya.
Pecel ini akan semakin lezat disantap bersama dengan gorengan atau peyek. Tak hanya nasi pecel, kamu juga bisa membeli kue tradisional di pasar ini seperti candil, getuk, pacar cina, dan kue kue hangat yang sangat pas disantap.Pasar Beringharjo memangpopuler karena ada berbagai barang dijual di pasartersebut dengan harga yang murah.

Malioboro
Malioboro adalah jantung kota Jogja yang selalu di padati oleh wisatawan. Banyak pedagang pedagang yang ada di emperan toko sepanjang jalan Malioboro yang menjajakan barang dagangan dengan harga sangat terjangkau, mulai dari aksesoris, souvenir khas Jogja, baju, sepatu dan masih banyak lagi. Namun siapa yang menyangka bahwa dahulu jalan ini adalah jalanan yang jauh dari keramaian yang ditumbuhi banyak sekali pohon asam di tepi jalannya.
Bahkan jalan ini hanya dilaluioleh warga yang ingin ke Keraton, Benteng Vredeburg atau Pasar Beringharjo. Kini Jalan Malioboro adalah pusat keramaian di kota Jogja, dimana Jalan ini selalu menjadi pusat kegiatan anak muda, komunitas, pengamen jalanan dan lain lain. Malioboro juga menjadi pusat oleh oleh khas Jogja.Di sepanjang jalan Malioboro banyak beragam barang bisa kamu temui seperti sandal, blangkon, kaos, batik, kerajinan tangan hingga bakpia patok dan yangko yang merupakan jajanan khas kota Jogjakarta.Wisata kuliner di Malioboro juga tak kalah ramai, terdapat deretan pedagang kaki lima yang menjual makanan sederhana dengan rasa yang nikmat.

Dan kuliner yang menjadi ikon kota Jogja yaitu nasi Gudeg juga jangan sampai ketinggalan untuk kamu cicipi. Minuman yang khas Jogja yang mampu melegakan tenggorokanmu yaitu es dawet dengan rasa legit gula merah asli yang dicampurkan dengan santan kental membuat perpaduan rasa yang sangat pas di lidah.Kenikmatan akan lebih terasa saat pengamen jalanan menyuarakan nyanyian dengan lagu yang akrab di telinga, secara bergantian pengamen akan terus bernyanyi hingga kenangna itu todak mudah terhapuskan.
Pemandangan lain yang kamu dapatkan adalah deretan tikang becak dan delman yangsetia menunggu penumpang dan tak lelah menawarkan jasanya pada setiap wisatawan yang lewat. Mereka menawarkan paket keliling tempat wisata dengan harga yang cukup terjangkau.Kamu juga akan mendengar alunan gamelan jawa yang sengaja diperdengarkan melalui kaset atau secara langsung oleh para pemain gamelan. Budaya lesehan, angkringan adalah hal hal yang tidak lepas dari nuansa Jogja yang sampai sekarang masih menjadi bagian pentingnya dari Keraton Yogyakarta.

Kasongan
Kasongan adalah sebuah desa wisata penghasil gerabah yang secara administratif berada di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Jogja. Desa wisata Kasongan ini dikenal sebagai penghasil gerabah dalam beragam bentuk. Hampir seluruh warga Kasongan memiliki keahlian membuat gerabah yang diwariskan secara turun temurun, bahkan banyak rumah rumah penduduk yang menjelma menjadi galeri seni.
Kerajinan gerabah ini ada dalam beragam bentuk seperti pot bunga,guci, patung Budha, piring, kendi, celengan, anglo, dan barang barang lainnya. Selain membeli dan melihat gerabah yang di tawarkan, kamu juga bisa terjun langsung untuk belajarmembuat gerabah sendiri dengan kursus kilat yang juga menjadi fasilitas Desa Wisata ini. Awal sejarah adanya desa wisata Kasongan ini adalah karena kematian seekor kuda milik Reserse Belanda yang ditemukan di atas persawahan seorang warga di sebuah desa sebelah barat kota Jogja.

Karena ketakutan si pemilik tanah yang akan dijatuhi hukuman oleh Belanda, akhirnya si pemilik tanah melepas hak kepemilikan tanahnya yang juga diikutioleh warga lainnya. Hingga akhirnya warga lain yang mengakui kepemilikkan tanah tersebut, dan memulai dengan kegiatan baru disekitar rumah yaitu tanah liat yang di empal empalkan ternyata tidak pecah untuk membuat peralatan dapur dan lain lain.
Seiring berjalannya waktu, keterampilan gerabah tersebut makin dikembangkan ke bentuk lainnya seperti guci, pot, lampu hias,miniatur ( becak, sepeda, mobil ) dan masih banyak lagi. Jadi buat kamu yang berburu oleh oleh untuk teman, saudara atau orang terdekat, Desa Wisata Kasongan bisa kamu jadikan tujuan berikutnya. Dijamin kamu tidak akan menyesal, karena selain barangnya bervariasi dan berkualitas, harga juga masih sangat terjangkau.

Kotagede
Kotagede terletak di jantung kota Jogjakarta yang berbatasan dengan Kecamatan Umbulharjo dan Kabupaten Bantul di sebelah utara. Kotagede terkenal sebagai penghasil perak, warganya memiliki keterampilan menempa, mengukir serta membentuk perak menjadi beragam barang secara turun temurun dari generasi ke generasi. Bahkan barang barang yang dihasilkan oleh warga setempat telah memasuki pasar luar negeri karena kualitasnya yang tidak main main.

Hampir keseluruhan warga Kotagede berprofesi sebagai pengrajin perak, hal itu terlihat dari banyaknya toko kerajinan perak di sepanjang jalan Mondorakan sampai jalan Tegal, hingga Gendu. Harga yang ditawarkan pun bervariasi tergantung dari ukuran, bahan baku yang digunakan dan kesulitan pembuatan. Harga rata rata dibandrol sebesar Rp.10.000 hingga jutaan rupiah. Barang yang dihasilkan warga Kotagede seperti cincin, anting, kalung, berbagai miniatur ( becak, sepeda, kapal, andong hingga hewan).
Selain kerajinan perak, Kotagede juga ada batu akik, serta kerajinan yang berbahan kulit dan lainnya. Bukan ke Kotagede namanya jika tidak berkeliling melihatlihat sentra kerajinan perak. Kotagede juga memiliki potensi wisata lainnya seperti Masjid Agung Kotagede, makam raja raja Mataram atau berkunjung ke pasar Kotagede.
Kamu yang sedang berlibur ke Jogja, jangan lupa untuk mampir ke tempat tempat tersebut di atas untuk berburu oleh oleh untuk di bawa pulang. Selamat berbelanja!