Indonesia telah di kenal dunia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, tak hanya dari sumber dayanya saja tetapi, pesona alamnya yang mampu menjadi primadona bagi dunia. Terutama kekayaan alam bawah lautnya yang bahkan telah menjadi identitas pariwisata Indonesia. Sulawesi Utara adalah salah satu propinsi yang menyimpan kekayaan alam bawah laut yang sangat luar biasa, dan berikut ini adalah tempat wisata di Manado 2020 yang diyakini akan menjadi lebih populer di mata dunia.

Daftar Isi :
Taman Laut Bunaken
Taman Nasional Bunaken telah lama di kenal sebagai surganya pemandangan bawah laut yang telah mendunia sebagai tempat hiburan di Manado. Dunia pariwisata di Indonesia telah menetapkan Bunaken sebagai Taman Nasional yang di lindungi jauh sebelum berkembangnya bidang pariwisata di Indonesia, sekitar 27 tahun. Penghuni Taman Laut Bunaken ini sangat terjaga, kurang lebih 58 jenis terumbu karang dan 90 spesies ikan yang menjadi habitat di tempat ini.
Di Taman Laut Bunaken juga terdapat beberapa spesies ikan yang tidak akan pernah kamu temui di tempat lain seperti penyu sisik hawksbill. Di kesehariannya penyu langka ini bermain di sekitar terumbu karang , di pohon damselfih, clownfish, angelfish dan lain lain. Bunaken memiliki luas area sekitar 280 mil yang berhasil mendapatkan penghargaan dari Unesco sebagai situs warisan dunia.

Merupakan satu kebanggaan mendapatkan penghargaan dari UNESCO, mengingat masih ada saja nelayan yang tidak bertanggng jawab yang berani menangkap ikan yang ada di Bunaken yang tentu saja sangat mengancam terumbu karang yang ada di dalamnya. Adanya beragam spesies ikan di Bunaken serta terumbu karang menjadi tujuan utama para wisatawan Nusantara maupun mancanegara, karena sangat kagum dengan berbagai spesies ikan dan terumbu karang yang ada di di tempat ini.
Ikan-ikan yang sering menyapa wisatawan yang ingin melihat pemandangan bawah laut adalah ikan kuda gusumi, ila gasi,lolosi ekor kuning, oci putih, goropa, dan pseudanthias. Kumpulan ikan-ikan inimenjadi objek incaran foto para sobat native saat menikmati pemandangan di bawah laut. Bahkan sekumpulan ikan ikan tersebut seolah akrabdengan para wisatawan yang datang untuk menyapa para ikan, mengikuti irama untuk dijadikan objek foto.

Bunaken juga terkenal memiliki garis pantai yang eksotis, di mana terdapat tumbuhan mangrove di berbagai jenis seperti rhizopora sp, lumritzera sp, sonneratis sp, dan brugukera sp yang selalu siap menyapa pengunjung dengan memperlihatkan pesona yang mereka miliki. Tak hanya tumbuhan mangrove, kamu juga akan menjumpai tumbuhan yang mampu menyejukkan suasana seperti pohon palem, silar, sagu, kelapa, dan woka yang siap memberikan sensasi kesejukkan terutama di saat terik matahari yang menyengat.
Spesies lain yang dapat kamu temukan di Bunaken adalah beberap jenis kepiting, udang, mouskuka serta burung burung yang ikut meramaikan suasana dengan nyanyiannya antara lain burung camar, merpati laut, dan bangau. Dan semakin bertambah lagi keceriaan dengan ikut hadirnya jenis monyet hitam Sulawesi, polecat dan rusa.

Setelah mengetahui pesona alam Bunakaen, maka tak ada salahnya jika kamu juga mengetahui sejarah awal berdirinya kawasan Taman Nasional ini. Taman Nasional Bunaken pertama di resmikan pada tahun 1975. Saat itu taman ini berada di daerah terpencil karena memang pada saat itu adalah masa orde baru, dimana liburan adalah satu kata yang masih asing.
Beberapa penyelam profesional mencoba mengenali keindahan laut Bunaken yang masih terkendala saat menyelam, banyak nelayan yang menyarankan untuk tidak menyelam karena menurut nelayan ada roh jahat yang menghunilaut Bunaken. Di tahun 1970-an memang masih erat dengan unsur mistis dan mitos tentang keberadaan roh jahat, apalagi sebelumnya pernah terjadi penyelam yang meninggal dunia yang akhirnya di hubungkan dengan cerita yang sudah berkembang saat ini.

Penyelam tidak mempercayai sepenuhnya cerita para nelayan, yang akhirnya para penyelam nekat untuk menyelam ke Bunaken dan tidak di sangka bahwa penyelam menemukan surga dunia di bawah laut. Para penyelam akhirnya memberikan laporan kepada pemerintah setempat tentang apa yang sudah mereka temukan di bawah laut Bunaken.
Dan sejak saat itulah dengan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terbentuklah Taman Nasional Bunaken. Bunaken kini menjadi surga para penyelam yang memiliki lebih dari 20 titik spot diving yang bisa di gunakan untuk penyelaman, dimana 12 titik bisa di temui di Bunaken. Kondisi airnya yang sangat jernih membuat jarak pandangmu mencapai 20 meter, sebuah jarak yang benar benar dapat memanjakan mata.
Bahkan di saat saat tertentu jarak pandang bisa mencapai 35 meter. Keindahan Bunaken bawah laut semakin tampak dengan hadirnya dinding karang raksasa yang melengkung berbentuk vertikal yang berfungsi untuk makanan ikan ikan kecil yang juga hidup di laut Bunaken. Keindahan Bunaken memang belum ada yang menandingi, semua titik penyelaman yang ada di dunia bisa terkalahkan dengan ciptaan Tuhan yang satu ini dan banyak wisatawan yang penasaran dan membuktikannya sendiri dengan datang ke Taman Nasional Bunaken.
Wisatawan yang datang berkunjung akan di sambut baik oleh penduduk sekitar karena, masyarakat sekitar terkenal sangat ramah bahkan ada yang fasih berbahasa Inggris yaitu bahasa yang sering di gunakan oleh wisatawan mancanegara. Nelayan pun ada yang kesehariannya mengantar pengunjung diving dan juga fasih berbahasa Inggris.
Mereka mendapatkan itu semua karena keinginan untuk belajar demi memberikan pelayanan terbaik agar pengunjung merasa nyaman di tempat ini.Taman Nasional Bunaken berada di daerah Manado. Dari bandara Sam Ratulangi kamu bisa menalnjutkan perjalanan menggunakan taksi menuju kota Manado. Dari Manado kamu akan di antar ke pelabuhan Marine Blue Panter, lalu menaiki kapal selam 20 menit untuk sampai ke Pulau Bunaken dan bersenang senanglah.

Untuk bisa menikmati kemewahan surga bawah laut Bunaken ternyata tidak mahal, hanya dengan 5 ribu rupiah saja kamu dapat menikmati pesona alam ciptaan Tuhan ini. Ada perbedaan untuk turis asing yang harus membayar 150 ribu rupiah untuk bisa masuk ke pulau ini.
Selain wisata bahari Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara juga memiliki tempat wisata yang tidak kalah indahnya dengan Bunaken yaitu di Likupang di mana mungkin bagi sebagian orang masih terasa asing tetapi, tempat ini banyak menyimpan keeksotisan yang wajib untuk dieksplor. Tempat wisata di Likupang Manado berikut ini dapat kamu temui pesona keindahan alamnya seperti pantai, savana, hutan bakau serta keindahan pemandangan lautnya yang wajib kamu kunjungi bersama teman ataupun keluarga. Berikut ini adalah tempat wisata recommended yang dapat kamu temui di Likupang dan telah populer.

Pantai Pulisan
Pantai Pulisan terletak di Desa Pulisan, kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara. Pantai Pulisan selalu dipadat ioleh para pengunjung terutama pada musim liburan tiba. Areal yang dimiliki pantai ini mencapai kurang lebih 3 hektar, dimana pantai ini menyajikan arena petualangan yang cukup lengkap. Di pantai ini kamu bisa menikmati keindahan pantai pasir putih, bermain air atau mandi di gua dengan air yang sangat jernihdansegar, atau ingin menjelajahi bukit untuk melihat padang rumput Savana yang menakjubkan.
Pantai ini masih terbilang baru karena baru dibuka untuk umum pada akhir Maret tahun 2014 lalu. Pantai ini memiliki daya tarik pantai ini memiliki garis pantai sepanjang 500 meter, ombaknya juga tenang membuat pengunjung merasa nyaman jika ingin berenang di pantai ini. Di sebelah barat pantai juga terdapat wisata hutan lindung yang ditumbuhi aneka ragam pohon berusia ratusan tahun.
Pantai Pulisan bisa dikatakan istimewa dibandingkan dengan Pantai lainnya yang ada di Sulawesi karena memiliki tiga Spot pemandangan pasir batu dan Padang Savana yang terlihat istimewa. Belum termasuk pemandangan bawah laut yang akan membuatmu takjub akan ciptaan tuhan yang satu ini. Jadi kamu pecinta alam bawah laut kamu dapat bebas melakukan snorkeling karena memang pantai ini menjadi pilihan yang tepat, tidak perlu ke tempat yang dalam Kamu sudah akan menemukan karang yang indah yang dekat dengan bibir pantai.
Pantai Pulisan terbagi menjadi tiga bagian yang dipisahkan oleh sebuah batu menjorok ke laut. Pada bagian pertama kawasan ini dikelola masyarakat Desa Pulisan, tempat parkir kendaraan, toilet, ruang ganti dan meja tersedia untuk disewakan di sini. Untuk sebuah meja,masyarakat menyewakan dengan harga Rp50.000, barang bawaan bisa dititipkan jika ingin naik perahu Karena untuk bisa menikmati panorama pantai ini kamu harus menyebrang menggunakan perahu.

Kawasan yang menjadi favorit pengunjung adalah Goa yang merupakan sebuah tebing yang berbentuk gua dan bersentuhan langsung dengan laut. Di goa ini banyak pengunjung yang mandi, sembari melihat pemandangan tebing bebatuan abu-abu eksotis. Dan untuk bisa menikmati Padang Savana kamu hanya perlu memanjat setinggi 50 m. Perpaduan Padang Savana dengan pemandangan laut tepi pantai membuat Pantai Pulisan terlihat berwarna hijau tosca, yang merupakan pemandangan yang sangat mempesona.
Dan untuk menikmati itu semua kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp25.000 per orang untuk bisa menjelajahi kawasan ini. Ongkos tersebut juga termasuk pulang pergi, dengan perahu berkapasitas maksimal 7 orang akan mengantarmu dan akan dijemput sesuai dengan permintaan pengunjung. Dan perlu diingat Kamu tidak akan diperbolehkan membawa makanan kecuali barang-barang berharga.
Untuk bisa masuk ke area pantai kamu akan dikenakan dana Rp5.000 yang digunakan untuk pengembangan desa. Bagi kamu yang suka dengan tantangan kamu bisa menikmati banana boat dengan biaya sewa Rp25.000 per orang. Soal keamanan jangan khawatir, karena beragam perlengkapan telah disiapkan oleh pengelola untuk keamanan. Di sekitar kawasan pantai juga telah banyak ditemui warung-warung yang menjajakan sajian kuliner, hanya saja menunya terbatas dan yang menjadi menu utama adalah mie instan.

Pantai Pal Likupang
Pantai Pal terletak di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, sulawesi Utara. Pantai ini akan dipadati oleh pengunjung yang ingin menghabiskan masa liburan. Pantai ini masih terbilang baru tetapi,kawasan ini telah tertata dengan baik dan telah ada beberapa fasilitas yang disediakan seperti rumah-rumah yang difungsikan untuk kegiatan ibadah, toilet dan juga lahan parkir yang cukup luas.
Begitu kakimu menginjakkan pantai ini maka,kamu akan merasakan untaian pasir tercantik dengan hamparan sepanjang 100 m di bibir pantai. Rindangnya pepohonan yang tumbuh di sekitar pantai membuat udara yang tertiup terasa sejuk, ditambah lagi dengan airnya yang jernih menambah daya tarik tersendiri, sapuan ombak dari laut menuju bibir pantai tampak seperti gulungan kertas putih.
Keindahan hamparan Pasir Putih serta deburan ombak yang seolah menantang serta pesona pemandangan laut lepas membuat pantai ini disebut bali-nya Sulawesi Utara. Selain dapat menikmati pemandangan kamu juga bisa mencoba wahana yang menantang Adrenalinseperti banana boat spot air dan UFO Boat hanya dengan membayar Rp25.000 orang. Jika inginpuas menikmati pemandangan pantaiini maka,waktu yang tepat untuk mengunjungi nya adalah pagi hari, karena menjelang siang hari pantai ini akan ramai oleh wisatawan yang juga ingin menikmati suasana pantai.

Pada pagi hari kamu bisa dengan leluasa menjelajahi setiap sudut pantai ini, dan disarankan jika bermain pantai tetaplah waspada dan jangan mencoba untuk ke tengah karena ombak di Pantai ini cukup menantang. Kelebihan pantai ini adalah posisi Pantai yang menghadap ke Timur lengkap dengan panorama yang indahakan menciptakan suasana sunrisedi pantai ini semakin romantis. Jadi bagi kamu yang yang suka berburu sanrise maka,kamu wajib untuk datang ke pantai Pal Likupang.
Untuk bisa menikmati semua itu kamu hanya harus membayar Rp10.000 untuk mobil dan Rp5.000 untuk motor, parkiran di tempat ini pun cukup luas. Kamu juga akan mendapati Gazebo yang bisa di sewa serta beberapa kios makanan. Setelah selesai bermain air maka saatnya kamu untuk berbilas, warga setempat telah menyiapkan tempat khusus untuk berbilas.
Untuk bisa ke pantai ini maka dari Manado kamu bisa menempuh perjalanan selama 2 jam menuju ke arah Likupang, hingga menemui Tugu rusa menuju jalan Likupang-Girian. Tiba di pertigaan Desa Marindal maka kamu sudah akan menemukan petunjuk arah jalan menuju ke Pantai Pal.

Pulau Lihaga
Pulau Lihaga merupakan salah satu pulau yang tidak memiliki penghuni tetapi, pesonaalam yang indah bisa kamu dapatkan di Kawasan administrasi Sulawesi Utara ini. Pulau Lihaga letaknya tidak terlalu jauh dari pulau Gangga serta pulau Bunaken, jadi kamubisa mengunjungi 3 pulau sekaligus dalam sekali perjalanan. Luas wilayah daratan Pulau Lihaga sendiri sekitar 8 hektar termasuk dalam Kecamatan Likupang Kabupaten Minahasa Utara Sulawesi Utara.
Dan untuk bisa menikmati perjalanan menuju pantai Lihaga kamu dapat menggunakan akses kapal yang berangkat dari kampung Sereidi Kupang sekitar 45menit perjalanan.Untuk bisa mengunjungi pantai ini kamu bisa menggunakan dua jenis kapal, yang pertama adalah serupa denganspeedboat namun hanya berkapasitas sedikit muatan, tetapi jika kalian datang dalam jumlah yang cukup banyakmaka anda bisa menggunakan kapal besar yang berkapasitas 45 orang.
Mendapatkan harga yang murah dan aman untuk berlibur maka,sebaiknya menyewa dari beberapa beberapa waktu sebelum hari keberangkatan. Paket harga sewa untuk kapalbesar membutuhkan dana sekitar Rp1.000.000 hingga Rp1.200.000 dalam sekali perjalanan, jika kalian datang dalam jumlah besar maka harga masih bisa dinegosiasikan.
Warna gradasi antara Pasir Pantai, batu karang serta deburan ombak laut akan ikut menghiasi liburanmu apalagi berada di kondisi lingkungan yang bersih asri dan nyaman, kamu tak akan melihat sampah berserakan di kawasan Lihaga. Wisatawan diharapkan untuk ikut menjaga kebersihan lokasi pantai.

Pulau Gangga
Pulau Gangga terletak Kabupaten Minahasa utara,tidak jauh dari Manado. Pulau Gangga bisa dikatakan sebagai surga yang tersembunyi di mana pulau tersebut masih sangat Asri karena belum tereksplor sehingga belum banyak orang yang mengetahui. Melakukan diving di Pulau gangga akan membuatmu memiliki pengalaman yang tidak akan terlupakan, banyaknya biota laut yang bervariasi serta terumbu karang penuh dengan warna hingga berbagai jenis ikan khas samudra Indonesia dan Pasifik ikut menghuni Pulau ini dan juga menjadi favorit bagi para fotografer bawah lautdan tempat pariwisata di Manadobisa di setarakan dengan Taman Nasional Bunaken.
Pulau Gangga dapat dijadikan starting point ideal bagi yang ingin melakukan kegiatan diving di tempat lain seperti Bangka,Bunaken dan Selat Lembeh. Belum ada yang mengetahui asal usul dinamakan Gangga. Apakah ada keterkaitan dengan sungai yang ada di India, tetapi yang jelas Pulau ini memiliki pesona alam bawah laut yang menawan. Dipulau Gangga juga terdapat dua buah desa yang dihuni oleh para warganya.
Desa yang pertama adalah Desa Gangga Iyang merupakan desa yang terbesar, penduduknya yangbanyak serta wilayahnya yang luas dibandingkan dengan desa lainnya. Warga yang tinggal di desa Gangga Idominan dihuni oleh etnis Sangihe, sementara di desa Gangga II didominasi oleh etnis Gorontalo yang menghuni rumah-rumah sederhana yang ada di desa tersebut.
Walaupun memiliki perbedaan keyakinan dan juga etnis,kerukunan antar warga sangat terjaga bahkan tak lama lagi akan berdiri sebuah Kecamatan baru dari pulau Gangga, Talise dan kinabuhutan. Jadi Desa Gangga Iakan dijadikan ibukota kecamatannya karena berada di pertengahan kawasan tersebut.
Tak susah untuk bisa mengunjungi pulang Gangga, jika berangkat dari kota Manado maka kamu bisa menunggu minibus dengan rute Manado -Likupang di terminal Paal 2. Kamu akan menempuh perjalanan selama 2 jam ke arah utara Manado dan akan dilanjutkan dengan speed boat atau perahu kayu di kawasan Pasar Likupang. Perahu bertarif Rp15.000 orang dengan waktu tempuh sekitar 40 menit menuju ke pulau Gangga. Pulau Gangga menjadi hunian bagi ikan raksasa, bunga-bunga yang masih sangat alami yang membuat Pulau Gangga memiliki kecantikan yang setara dengan Bunaken.

Desa Bahoi Likupang
Desa Bahoi Likupang memiliki warga yang berprofesi sebagai nelayan serta petani, dimana sejak tahun 1999 nelayan masih ada yang melakukan penangkapan ikan dengan cara merusak seperti menggunakan bom dan racun. Hutan mangrove pun juga dimusnahkan. Hingga akhirnya mereka pun menyadari kesalahan tersebut dan berusaha untuk mengembalikan ekosistem desa dengan melakukan perubahan sebagai desa ekowisata.
Ekowisata Bahari dikelola secara partisipatif oleh masyarakat, keindahan terumbu karang yang menjadi andalan tempat ini dan juga flora dan fauna yang ada di hutan mangrove, kawasan pasir putih dan panorama desa yang asli membuat warganya bangga memiliki desa ekowisata tersebut. Untuk bisa menuju ke desa ekowisata Bahari kamu harus menempuh waktu sekitar 1,5 jika berkendara dari kota Manado.

Saat memasuki Desa kamu akan disambut dengan jalanan menurun dengan pemandangan laut Minahasa yang sangat indah terlihat dari atas bukit. Yang perlu diingat wisatawan harus melapor kepada hakim ketuasetempat jika ingin berkunjung. Di desa ini tersedia homestay milik milik warga, yang segala sesuatunya juga di kelola oleh warga seperti makanan sertapenyambutan wisatawan yang datang.
Anda juga dapat menyatu bersama masyarakat yang sangat ramah, dimana budaya daerah asal mereka masih sangat erat dipertahankan seperti budaya Sangihe yang berupa tarian masamper, empat Wayer dan pota-pota. Kamu bisa menumpang kapal jika ingin menuju ke kawasan DPL,di mana kawasan tersebut adalah kawasan untuk menjaga kelestarian terumbu karang dan tempat berkembang biaknya biota laut.

Para pemandu akan membawanya untuk menjelajahi pesona bawah laut yang keindahan karang dan spesies ikan yangtak kalah dengan Taman Nasional Bunaken yang telah mendunia. Disini kamu juga bisa bertemu Spesies ikan langka seperti Mamicatau napaleon, siput laut hingga jenis nudibranchia. Hanya dengan uang Rp5.00.000 per tabung kamu sudah bisa melakukan diving,harga itu juga sudah termasuk guidedan sewa perahu.
Untuk peralatan divingkamu hanya cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp250.000, sewa perahu sendiri dengan harga Rp350.000. Di desa ini juga terdapat rumah apung yang berada di tengah laut di mana di bawahnya merupakan titik penyelaman favorite. Biaya Rp10.000 kamu sudah bisa menikmati menggunakan rumah apung untuk bersantai ataupun beristirahat setelah lelah melakukan diving dan snorkeling.

Bukit Larata
Bukit Larata berlokasi di Desa kinunang, Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara,kurang lebih 1,5jam waktuyang harus ditempuh. Jalur perjalanan yang harus ditempuh melalui jalan memutar melewati Likupang Timur atau dari kota Manado menuju desa Maliambao. Setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang, akhirnya kamu juga akan sampai di desa Maliambao dan masih harus melanjutkan perjalanan menuju ke desa Kima kurang lebih 30 menit.
Selama perjalanan menuju Desa kami melewati pasar Likupang, desa Wineru dan melewati juga jalan yang biasanya dilalui oleh orang-orang yang akan menuju ke wisata pantai Larata kamu harus mengambil jalur lurus hingga menemui pertigaan, kurang lebih 15 menit yang akhirnya sampai ke desa Kinunang. Desa Kinunang adalah Desa paling ujung dan terakhir, tapi kami belum juga menemukan objek wisata yang kami tuju. Hingga akhirnya kami melihat pemandangan dengan hamparan rumput hijau bak padang Savana.

Inilah tempat yang kami tuju yaitu bukit Larata yang berada di desaKinunang, Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara. Melihat pemandangan yang indah, tetapi belum puas kami pun naik ke puncak bukit yang penuh dengan hamparan padang rumput di sisi kanan dan sisi kiri. Sangat disayangkan karena keberadaan Bukit Larata belum dikelola dengan baik, padahal bukit ini memiliki potensi tinggi untuk dijadikan destinasi wisata yang juga akan berpengaruh pada pendapatan perekonomian warga setempat.
Semoga artikel ini dapat sampai ke pemerintah terkait agar dapat merubah Bukit Larata menjadi lebih baik. Itulah beberapa tempat wisata di Manado yang bagusyang patut untuk kamu jelajahi. Bagi kamu pecinta petualangan atau para pemburu tempat tempat eksotis maka, informasi ini pasti sangat penting untuk kamu bisa mekanjutkan rencana penjelajahan tempat wisata.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan tempat wisata yang eksotis yang bahkan telah banyak yang populer hingga ke mancanegara. Kita sebagai warga negara Indonesia sudah sepatutnya bangga dan ikut melestarikan dan menjaga apa yang sudah di miliki oleh bangsa Indonesia.