Manado ibukota provinsi Sulawesi Utara dan juga kota terbesar kedua di pulau Sulawesi. Manado terletak di teluk Manado dan dikelilingi oleh pegunungan, yang akhirnya menciptakan sebuah panorama yang sangat indah. Wisata Manado memang di dominasi wisata alam, tetapi Manado juga memiliki wisata lain yang tak kalah menarik mulai dari sejarah hingga kuliner. Kota Tomohon merupakan salah satu kota yang ada di provinsi Sulawesi Utara yang sebelumnya merupakan kecamatan di Kabupaten Minahasa.
Kini Tomohon semakin maju dan memiliki berbagai destinasi wisata yang terus dibenahi. Tomohon juga terkenal dengan pusat industri dan kini terkenal sebagai industri rumah panggungnya. Tomohon bisa menjadi salah satu kota destinasi yang bisa kamu kunjungi, karena banyak sekali tempat-tempat menarikuntuk dijelajahi seperti ulasan di bawah ini tempat liburan di Manado dan sekitarnya,

Daftar Isi :
Puncak Temboan
Wisata Puncak Temboan sangat sesuai dijadikan sebagai destinasi wisata, karena tempat ini memiliki panorama alam perbukitan yang sangat menakjubkan. Berada diatas puncaknya akan terasa dingin menyegarkan yang dapat menjadi solusi yang tepat untuk menghilangkan penat. Saat berada di Puncak Temboan, kamu dapat melihat pemandangan alam perbukitan yang tampak sangat jelas yaitu danau Tondano. Selain itu kamu juga akan melihat kekokohan Gunung Klabat dari kejauhan yang tentu saja kamu tidak akan menyia-nyiakan momen ini untuk diabadikan.

Berada di puncak Temboan ini kamu dapat bersantai sembari menikmati panorama Kota Bitung dari ketinggian ditemani dengan secangkir kopi atau teh hangat tentu sangat serasi di minum di saat udara sedang dingin. Jika terus dikembangkan kawasan Puncak Temboan ini sudah pasti akan memiliki potensi yang sangat besar seperti tempat camping di Manado yang tak kalah dengan wisata Puncak di Bogor,Jogja,Bandung dan lain-lain yang juga dilengkapi dengan wahana permainan seru, aneka Spot foto serta fasilitas-fasilitas yang mampu membuat pengunjung merasa nyaman.
Tetapi walau bagaimanapun,puncak Temboan tetap menjadi favorit bagi para wisatawan yang selalu mencari tempat-tempat menarik latar berfoto. Objek wisata ini terletak di Kampung Rurukan Satu, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Jika berangkat dari kota Tomohon maka kamu membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di objek wisata ini. Untuk bisa menikmati puncak Temboan,kamu tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam karena,kamu hanya akan membayar Rp5.000 untuk 1 orang.

Pagoda Ekayana
Pagoda Ekayana menawarkan keindahan alam dan merupakan salah satuwisata religi yang bisa kamu kunjungi. Mayoritas masyarakat yang ada di Sulawesi Utara menganut agama Nasrani tetapi,yang satu ini bisa kamu kunjungi sekedar untuk mengetahui lebih dalam tentang objek wisata ataupun menikmati pemandangan alam di sekitarnya. Pagoda Ekayana memiliki jumlah lantai mencapai 9 lantai yang berlokasi di Gunung Lokon, masih satu kompleks dengan vihara Buddhayana yang bisa kamu jadikan sebagai destinasi saat kamu mengunjungi kota ini.
Rumah peribadatan umat Budhaini memiliki bentuk Pagoda yang sangat mewah, bangunannya yang tinggi menjulangakan menarik wisatawan untuk datang dan mengunjungi tempat ini saat berada di kota Tomohon. Arsitektur bangunan sangat indah dengan latar belakang Gunung Lokon yang tentu saja akan menurunkan tingkat stres anda saat berada di lokasi ini. Bangunan ini pun sarat dengan arsitektur ciri khas negara Cina yang akan membuatmu takjub.

Saat mengawali langkahmu masuk ke lokasi ini,kamu akan disambut dengan 18 patung lohan yang berderet mulai dari pintu masuk hingga menuju ke bangunan utama dari Pagoda, jangan khawatir untuk tersesat karena patung louhan yang berjajar bisa menjadi penunjuk jalan untuk bisa sampai ke pusat bangunan. Patung-patung yang berderet tak hanya sebagai hiasan tetapi,juga terkandung sebuah makna yang sangat dalam. Patung-patung tersebut memiliki warna emas yangmerupakan simbol atas 18 Pendosa yang bertaubat, dengan nama yang berbeda pada masing-masing patung.
Nama-nama 1840 tersebut antara lain adalah Pindola The Bharadavaja, The Vatsa, The Bharadavaja, Kanaka, Katikam Nadimitra , Bodhidarma, Fajraputra, Vanavasa, Nakula, Gobaka, Rahula, Pantha The Younger, Nagasane, Pantha The Elder, Asita, Pindola, Angida dan Nantimilota yang memiliki makna dan filosofinya masing-masing. Terdapat juga patung Budha India yang berada di 1 komplek dengan Pagoda Ekayana, patung Bodhydharma tersebut adalah patung Budha yang berjenggot khas India yang bukan merupakan khas Cina.

Setelah melewati deretan patung yang berjumlah 18 patung maka, sampailah kamu kebangunan Pagoda Ekayana yang merupakan tempat sembahyang umat Budha. Pagoda Ekayana dibangun sejak tahun 1982 dengan proses yang cukup lama yaitu sekitar 27 tahun, dan baru diresmikan sekitar tahun 2009. Pagoda Ekayana berdiri di atas seluas 2 hektar dan memiliki 9 lantai dengan dominasi warna kuning dan merah.

Dilengkapi dengan sebuah kolam dan patung naga. Bagi Umat Buddha, Pagoda adalah simbol untuk memperingati para leluhur, jadi tak heran jika Pagoda ini terdapat beberapa benda sakral yang peletakannya diurutkan sesuai dengan lantainya. Dan yang berada di lantai paling atas adalah benda yang dianggap paling suci. Meskipun bukan beragama Budha, kamu bisa masuk dan berkunjung ketempat ini tetapi,harus melepaskan alas kaki dan menjagaperilaku.

Dan cobalah untuk naik ke lantai paling atas, kamu akan menemukan pemandangan yang sangat apik,dimana Gunung Lokon dan wilayah sekitarnya terlihat dari ketinggian.Ada yang menarik, kamu bisa mencoba untuk diramal menggunakan ramalan kuno Ciamsi, ramalan ini berisi syair-syair dari Cina tetapi,nantinya akan ada terjemahan bahasa Indonesia untuk anda mengerti.

Bukit Kasih Manado
Bukit Kasih Manado telah dianggap sebagai simbol keharmonisan antar umat beragama, lokasinya berada di Desa Kanonang di Kawangkoan, 55 km dari pusat Kota Manado. Terdapat sebuah salib putih yang mencapai ketinggian sekitar 53 meter, yang bahkan dapat dilihat dari pantai Boulevard Manado. Di Kawasan Bukit Kasih ada lima rumah ibadah dari agama yang berbeda-beda seperti gereja Katolik, gereja Kristen, kuil, masjid, dan candi Hindu yang dibangun pada puncak yang kedua.
Tempat ini juga diyakini menjadi tempat nenek moyang Suku Minahasa, Toar dan Lumimuut berasal, hal tersebut ditandai dengan adanya ukiran wajah para nenek moyang yang terdapat di lereng bukit bagian bawah pada puncak kedua. Dinamakan Bukit Kasih karena semua agama yang berbeda dapat berkumpul danberdampingan beribadah di tempat ini, dan hal inilah yang menjadi simbol keharmonisan antar umat beragama dari penduduknya.

Berada di puncak Bukit Kasih kamu bisa berjalan-jalan dengan cuaca yang cukup dingin sembari melewati anak tangga satu demi satu,hingga tanpa sadar kamu telah sampai di puncak pertama dan yang kedua yang tentu saja akan memberikan pengalaman yang tidak akan terlupakan sebagai tempat menarik di Manado.
Kamu akan melewati kawasan wisata kawah belerang di sebelah kanan monumen, akan terasa energi panas dari tempat ini yang terkadang dimanfaatkan oleh wisatawan atau penduduk sekitar untuk memasak jagung,ubi dan pisang. Melewati sebanyak 2435 anak tangga sangat curam untuk bisa sampai ke puncak Bukit Kasih, tetapijika kamu takut kamu bisa memilih alternatif lain dengan akses aman di sisikananmonumen. Sambil berjalan kamu dapat menikmati indahnya pemandangan kawah belerang, danmenyaksikan aktivitas di area air panas.

Masih di Kawasan Bukit Kasih juga terdapat kios-kios souvenir khas seperti gelang,kalung dan kerajinan khas lainnya yang terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tempurung kelapa atau kayu dengan berbagai bentuk dan sesuai harga,yang kesemuanya dibuat oleh penduduk setempat. Makanan khas di kawasan ini adalah jagung,pisang atau ubi rebus, menjadi khas karena menggunakan cara masak yang berbeda yaitu memasak di area wisata kawah belerang.

Pulau Manado Tua
Pulau Manado Tua masih berada di 1area Taman Nasional Bunaken yangmemiliki pesona bawah air,terutama bagi pecinta olahraga air, bahkan World Ocean conference tahun 2009 telah dilaksanakan di sini. Pulau Manado Tua menyuguhkan panorama yang sangat mempesona, airnya jernih dan bersih dari sampah dengan ekosistem yang dilindungi,jadi tidak akan ada penangkapan ikan ataupun pengambilan terumbu karang apalagi menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti bahan peledak.
Terdapat sekitar 3000 jiwa penduduk yang tinggal di pulau yang di bawahnya terdapat gunung berapi, kontur tanah Pulau Manado sangat berbeda dengan pulau lain yaitu miring seperti bentuk gunung. Tetapi uniknya dataran tersebut terbelah oleh karang yang berkedalaman 25 hingga 50 meter. Banyak sekali biota laut yang menghuni taman laut Manado tua seperti lumba-lumba, dugong dan beragam jenis ikan hias yang berwarna warni.

Terdapat juga sejenis kima raksasa, hippocampus SP, penyu sisik dan penyu hijau, sedangkan untuk terumbu karang didominasi oleh seriatopora SP, tubastrea SP, logo Filia Sp dan masih banyak lagi. Taman Nasional Manado tua selain menawarkan keindahan pesona bawah laut, juga memiliki aneka wisata lain seperti kubur Raja Mokodokettk, raja Wulangklaangi, Pantai Apeng, Batu layar hungga Bua Alo.

Modoinding
Modoinding berada di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dan berada di ketinggian 1600 dari permukaan laut memiliki hawa yang sangat sejuk cenderung dingin. Saat sore tiba maka desa akan disemuti oleh awan putih dengan letak berjejer mengikuti ruas jalan utama, tak lama Halimun turun perlahan dari puncak Wulurmaatus dan di bukit sekitarnya membentang lembah itu. Kecamatan Modoinding memiliki luas 6640 hektar, dan hanya 5% saja yang dihuni oleh penduduk karena selebihnya adalah lahan tanaman holtikultura.
Kawasan ini mulai ditinggali sepenuhnya atas inisiatif pemerintah kolonial Belanda di tahun 1930, dengan membawa sub etnis Kakak dari Minahasa induk untuk pindah ke daerah lembah di bagian Selatan. Dulu wilayah Desa terbagi menjadi beberapa wilayah dengan sebutan letter A untuk Wulurmaatus, letter B untuk Palelon, letter C untuk Makaaroyen, letter D untuk Pinasungkulan, letter E untuk Sinisir, letter F untuk Linelean, dan letter G untuk Kankenturan.

Penduduk di kawasan ini mayoritas berprofesi sebagai petani yang menanam berbagai jenis sayuran terutama kentang dan kubis, yang kemudian menjadi sentra penghasil sayur yang sanggup memenuhi kebutuhan 80% penduduk Sulut bahkan hingga provinsi di Indonesia Timur. Seiring berjalannya waktu masyarakat telah beranjak dari tradisional ke wujud industri hortikultura dengan tujuan menjadikan sayur sebagai sumber rezeki terbesar.
Beberapa sayuran yang ditanam oleh petani antara lain adalah daun bawang, sayur kol, wortel, bawang putih, bawang merah, kentang hingga buah strawberry. Semua sayuran ini ditanam di area perkebunan milik masyarakat yang tertata rapi, kamu akan takjub melihat pemandangan hamparan perkebunan yang kehijauan membuat mata menjadi terpesona. Mondoindingini populer karena agrowisata ataupun wisata pertanian yang dimiliki, bahkan hasil bumi yang dihasilkan sudah terkirim hingga ke luar daerah. Pemerintah pun turun tangan untuk melakukanmodernisasi pertanian, yang sudah berjalanselama 2 tahundengan pihak swasta untuk pengembangan bawang putih demi kesejahteraan petani.
Itulah beberapa objek wisata menarik yang dapat kamu jumpai di Sulawesi Utara dengan tujuan agar kamu dapat mencari objek wisata lebih banyak dan bisa mengatur jadwal liburan.Selamat berlibur.